Jumlah utang pemerintah yang terus meningkat dari waktu ke waktu mendapat banjir kritikan hingga nyinyiran dari banyak kalangan. Padahal peningkatan utang ini sudah diatur dan dibahas secara transparan antara pemerintah dengan dewan perwakilan rakyat (DPR).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kritikan hingga nyinyiran yang dilontarkan banyak kalangan kepada dirinya karena jumlah utang pemerintah meningkat naik merupakan konsekuensi sebagai pejabat negara.
"Konsekuensi jabatan kalau kita bicara tentang APBN ya sebagai Menteri Keuangan konsekuensinya untuk transparan ya kita transparan saja dan tidak perlu menutup-nutupi," kata Sri Mulyani dalam acara Blak-blakan bersama detikcom, Rabu (9/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Keuangan mencatat total utang pemerintah mencapai Rp 5.877,71 triliun hingga Oktober 2020. Angka itu meningkat Rp 120,84 triliun dari bulan sebelumnya bahkan naik Rp 1.121,58 triliun jika dibandingkan dengan Oktober 2019 yang sebesar Rp 4.756,13 triliun.
Dengan total utang pemerintah yang mencapai Rp 5.877,71 triliun maka rasio utang pemerintah menjadi 37,84% terhadap PDB di Oktober 2020. Sri Mulyani mengatakan penambahan utang pemerintah setiap bulannya ini sudah dibahas dan ditetapkan bersama antara pemerintah dengan DPR.
"Saya sebutkan juga APBN ini kan ditentukannya seluruh prosesnya transparan, waktu pemerintah sampaikan kebijakan ekonomi dan pokok-pokok kebijakan fiskal itu kita mulai dari ngomong di kabinet, kita omong di DPR, DPR membahas, kita bahas dalam rapat kerja, diputuskan, ada kesimpulan, kemudian kita menyusun nota keuangan, bapak presiden membacakan di sidang paripurna," ujarnya.
"Kemudian kami membahas seluruh komisi di DPR membahas, Badan Anggaran membahasnya, semua dilihat dari sisi belanja masing-masing K/L berapa, kalau anda lihat semua sesi di DPR mengenai kemu menggunakan belanja sekian untuk apa saja, itu dari sisi belanja. Dari sisi penerimaan kita dilihat, ditanya kenapa pajak sekian, penerimaan pajak sekian dan sampai kepada size defisitnya," tambahnya.
Keputusan siapa sebenarnya untuk menambah utang RI? Lihat di halaman selanjutnya.
"Setiap kali mengeksekusi kita sampaikan ke publik, tidak ditutup-tutupin tapi kan setiap kali disampaikan ke publik kaya seolah-olah oh kita bikin utang baru, padahal itu ya tidak apa-apa karena memang masyarakat ada yang senang membuat itu," katanya.
Meski banyak yang mengkritik soal penambahan jumlah utang pemerintah, Sri Mulyani mengaku akan terus melakukan transparansi.
"Poin saya adalah, sebagai Menteri Keuangan saya akan terus melakukannya secara transparan karena ini adalah uang rakyat, uang kita semuanya. Jadi kita tidak mengatakan oh hanya gara-gara saya diledek-ledek, atau diapa-apakan yasudah tidak usah daripada tiap bikin ya nggak juga. Itu adalah konsekuensi publik," ungkap Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.
Simak Video "Utang Pemerintah Bengkak, Ini Penjelasan Sri Mulyani"
[Gambas:Video 20detik]
(hek/ang)