Daripada Naikkan Tarif, Inggris Diminta Tambah Pajak Orang Kaya

Daripada Naikkan Tarif, Inggris Diminta Tambah Pajak Orang Kaya

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Rabu, 09 Des 2020 12:42 WIB
Inggris kemungkinan akan memberlakukan kembali lockdown ketika lonjakan kasus harian di negara tersebut mencapai 6.000 kasus dalam 24 jam.
Foto: AP Photo/Alberto Pezzali
Jakarta -

Seorang ahli pajak asal Inggris menyebutkan penarikan pajak dari orang kaya akan menjadi cara terbaik untuk menambal keuangan Inggris yang babak belur dihantam pandemi Corona.

Mengutip CNN, pemerintah daripada menaikkan pajak penghasilan atau PPN, sebaiknya memeriksa lagi pembayaran pajak jutawan di Inggris.

Wealth Tax Commission menyebutkan Departemen Keuangan Inggris telah memastikan jika orang kaya di Inggris sudah membayar pajak dengan jumlah yang sesuai dengan tagihannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun ini pemerintah Inggris sudah menggelontorkan 280 miliar Euro untuk membantu Inggris memerangi Corona dan mendorong perekonomian negara tersebut. Lalu sebesar 73 miliar Euro untuk membantu para tenaga kerja yang terdampak.

Asisten Profesir di Universitas Warwick Arun Advani mengungkapkan ada indikasi virus Corona ini telah meningkatkan ketimpangan pendapatan di masyarakat.

ADVERTISEMENT

Institute for Fiscal Studies melaporkan pada Juni 2020 yang mendapat bantuan adalah pekerja yang tempatnya ditutup karena tidak dapat mengerjakan dari rumah.

Tarif pajak 1% per tahun dapat dikenakan selama 5 tahun untuk orang kaya dengan angka 1 juta Euro bagi setiap rumah tangga. Jika hal ini dilakukan maka sama dengan menaikkan PPn sebesar 6 poin atau tarif dasar pajak pendapatan sebesar 9 poin untuk periode yang sama.

Pajak memang digunakan sebagai senjata setelah krisis besar melanda. Sebelumnya di Prancis, Jerman dan Jepang setelah perang dunia kedua dan Irlandia setelah krisis keuangan global.

Minggu ini saja, Argentina memberlakukan pajak kepada orang-orang kaya untuk membiayai sektor kesehatan dan bantuan pandemi Corona yang masih berlangsung.

Pajak bagi orang kaya ini tidak akan menghalangi aktivitas perekonomian. Penarikan pajak ini bisa dimulai untuk rumah pertama, pensiun, harta bisnis dan keuangan tapi tidak termasuk utang seperti KPR.

Seorang pengacara Pump Court Tax Chambers Emma Chamberlain mengungkapkan saat ini tantangannya adalah membidik orang-orang kaya tersebut untuk membayar pajak yang lebih tinggi.

"Bisa saja mereka menghindari dan tak ingin membayar. Karena itu dibutuhkan cara lain," jelas dia.

Profesor di London School of Economics Andy Summers mengungkapkan pajak kekayaan ini akan meningkatkan pendapatan negara yang signifikan. Selain itu akan meningkatkan keadilan dan lebih efisien.

(kil/zlf)

Hide Ads