Vaksinasi menjadi harapan untuk menyudahi masalah kesehatan yang disebabkan virus Corona. Implikasinya ekonomi Indonesia diyakini akan pulih setelahnya. Namun jangan senang dulu meskipun Indonesia sudah menggenggam vaksin COVID-19 dari Sinovac, China.
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) menjelaskan kelesuan ekonomi akibat pandemi COVID-19 pada akhirnya bermuara kepada masalah melemahnya daya beli. Hal itu lah yang menjadi salah satu kunci memulihkan ekonomi.
"Intinya ialah dari krisis kesehatan ke (krisis) ekonomi lewat daya beli berkurang, kalau daya beli berkurang maka konsumsi berkurang, konsumsi berkurang maka produktivitas (industri) menurun/diturunkan," kata dia dalam webinar yang diselenggarakan Indef, Rabu (9/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jadi, JK lanjut menjelaskan bahwa untuk mengatasi masalah ekonomi secara jangka panjang ini adalah dengan membuat orang-orang kembali berbelanja.
"Sekarang ini golongan bawah kekurangan uang, kekurangan belanja karena mungkin PHK, ataupun orang kurang berbelanja di pasar-pasar menyebabkan ekonomi secara nasional menurun atau secara dunia menurun," jelasnya.
Lalu bagaimana cara mendorong daya beli masyarakat agar kembali berbelanja? Kata JK, mereka harus dapat jaminan mengenai penghasilan.
"Daya beli itu merupakan kepercayaan. Saya belanja karena saya pikir tahun depan saya sudah akan ada pendapatan," jelasnya.
Meski demikian, JK mengamini bahwa vaksin menjadi harapan bagi Indonesia untuk memulihkan ekonomi dari pandemi COVID-19.