JK Bilang Cuma di RI Pebisnis Rokok Jadi Orang Terkaya, Bener Nggak Sih?

JK Bilang Cuma di RI Pebisnis Rokok Jadi Orang Terkaya, Bener Nggak Sih?

Danang Sugianto - detikFinance
Rabu, 09 Des 2020 17:12 WIB
Pemerintah akan menaikkan cukai rokok 23% dan harga jual eceran (HJE) 35% mulai tahun depan.
Foto: Rifkianto Nugroho
Jakarta -

Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) menyebut hanya di Indonesia yang di pucuk daftar orang terkaya merupakan pengusaha rokok. Sementara kebanyakan di negara lain orang paling kayanya merupakan pemilik perusahaan teknologi. Masa iya sih?

Menurut data Forbes, memang mayoritas negara maju daftar orang terkayanya diisi oleh pengusaha teknolgi. Tapi ternyata ada juga pengusahaan rokok di negara lain juga menjadi orang kaya.

Seperti pengusaha berkebangsaan Australia bernama Huang Bingwen. Kekayaan bersihnya pada 2016 mencapai US$ 1 miliar atau setara, Rp 14 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sumber kekayaan Bingwen berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang kemasan rokok yang bernama Shantou Dongfeng. Perusahaan yang memproduksi kemasan kertas untuk rokok itu go public di bursa efek Shanghai pada 2012.

Kemudian ada pengusaha asal Amerika Serikat (AS), John Middleton yang memiliki kekayaan bersih US$ 2,7 miliar atau setara Rp 37,8 triliun. Hartanya itu berasal dari bisnis tembakau.

ADVERTISEMENT

Middleton menjual bisnis tembakau keluarganya kepada Philip Morris seharga US$ 2,9 miliar pada tahun 2007.

Bisnis keluarganya itu bernama John Middleton Inc. Awalnya didirikan sebagai toko eceran tembakau kecil di pusat kota Philadelphia pada tahun 1856 oleh kakek buyutnya John Middleton.

Perusahaan ini mulai berproduksi pada tahun 1950-an dan, pada akhir dekade itu bisnis ritelnya ditutup dan mulai fokus pada pembuatan produk tembakau.

Memang kedua sosok pengusaha itu bukan yang paling kaya di negaranya. Namun mereka tetap merupakan miliarder yang kekayaannya bersumber dari industri rokok.

Sebelumnya JK mengatakan satu hal yang mungkin cuma terjadi di Indonesia, yaitu orang paling tajir diisi oleh pengusaha rokok. Menurutnya, kondisi tersebut tak terjadi di negara lain.

"Di Indonesia yang paling beda dengan negara-negara lain, di dunia ini mungkin tidak ada, orang terkaya (urutan) 1, 2, 3 pengusaha rokok," kata dia dalam webinar yang diselenggarakan Indef, Rabu (9/12/2020).

Sementara menurutnya di Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan, JK menjelaskan perusahaan yang paling maju ada teknologi (IT), sementara di Jepang adalah industri keuangan seperti bankir Softbank.

"Jadi orang Indonesia berani walaupun diancam dengan kanker dia tidak peduli, sehingga orang paling kaya (urutan) 1, 2, 3 itu pengusaha rokok. Di mana di dunia yang begitu? nggak ada," tambahnya.

(das/dna)

Hide Ads