Dua Srikandi RI dalam Daftar Perempuan Hebat Dunia

Dua Srikandi RI dalam Daftar Perempuan Hebat Dunia

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Kamis, 10 Des 2020 06:45 WIB
Pemerintah menaikkan pajak impor barang konsumsi. Pengumuman kenaikan pajak impor barang konsumsi itu dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Foto: Istimewa/Kementerian Keuangan
Jakarta -

Nama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati masuk dalam daftar 100 wanita paling berpengaruh di dunia.

Nicke menduduki posisi ke-25 dan Sri Mulyani berada di posisi ke-78. Keduanya masuk dalam daftar karena dinilai sangat mumpuni dalam menjalankan tugasnya sebagai bendahara negara dan pimpinan perusahaan energi milik negara.

Dari ulasan Forbes, Sri Mulyani disebut mampu meningkatkan pendapatan negara dengan mereformasi perpajakan hingga memperluas layanan e-filing serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tahun lalu Sri Mulyani juga menerima penghargaan sebagai Menteri Terbaik di World Government Summit. Saat bekerja di Bank Dunia, dia juga melakukan kampanye untuk kesetaraan gender.

Ini bukanlah kali pertama Sri Mulyani masuk dalam daftar bergengsi tersebut. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini pertama kali masuk dalam daftar wanita paling berpengaruh pada 2008.

ADVERTISEMENT

Saat itu dia menduduki peringkat ke-23 di dunia. Kemudian 2009 dia menduduki posisi ke-71. Lalu 2011 peringkatnya naik ke posisi 63.

Pada 2013 peringkatnya kembali naik ke posisi 38. Lalu pada 2015 naik lagi menjadi 31. Kemudian 2016 ke posisi 37, selanjutnya 2018 peringkat 78 dan 2019 di posisi ke 76.

Lalu bagaimana dengan Nicke?

Nicke menyampaikan pencapaian ini tak lepas dari dukungan kinerja seluruh tim Pertamina baik pekerja maupun level top manajemen. Dia menyebutkan banyak target dan tanggung jawab yang harus dilakukan Pertamina untuk mencapai visi perusahaan sebagai perusahaan energi kelas dunia.

"Satu per satu tantangan dapat kami lampaui dengan kerja sama tim yang amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif," kata dia dalam siaran pers, Rabu (9/12/2020).

Dia mengungkapkan tantangan ke depan tidak lebih mudah karena seluruh lini bisnis harus bangkit paska pandemi COVID-19.

Menurut dia, Pertamina sebagai bagian dari Indonesia akan terus berperan aktif dalam mendorong bangkitnya perekonomian Indonesia.

"Selain menjalan penugasan dari pemerintah, kami juga memastikan setiap program yang kami jalankan dapat menjadi multiplier effect bagi sektor lainnya sehingga dapat menggiatkan perekonomian nasional, mendorong investasi dan menciptakan lapangan kerja. Semoga ini dapat membantu Indonesia pulih dari pandemi Covid-19," tambahnya.

Lebih lanjut Nicke berharap, apresiasi ini dapat meningkatkan kepercayaan internasional kepada Pertamina yang terus memastikan bisnisnya dapat berjalan secara berkelanjutan sesuai aspek lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan yang baik (Environment, Social & Governance / ESG Framework).


Hide Ads