Mantan wakil presiden Jusuf Kalla (JK) mengeluarkan pernyataan yang cukup menarik perhatian. Dia menyebut hanya di Indonesia yang di pucuk daftar orang terkaya merupakan pengusaha rokok.
Sementara menurut dia kebanyakan di negara lain orang paling kaya merupakan pemilik perusahaan teknologi.
Namun menurut data Forbes, memang mayoritas negara maju daftar orang terkayanya diisi oleh pengusaha teknologi. Tapi ternyata ada juga pengusaha rokok di negara lain juga menjadi orang kaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seperti pengusaha berkebangsaan Australia bernama Huang Bingwen. Kekayaan bersihnya pada 2016 mencapai US$ 1 miliar atau setara, Rp 14 triliun.
Sumber kekayaan Bingwen berasal dari perusahaan yang bergerak di bidang kemasan rokok yang bernama Shantou Dongfeng. Perusahaan yang memproduksi kemasan kertas untuk rokok itu go public di bursa efek Shanghai pada 2012.
Kemudian ada pengusaha asal Amerika Serikat (AS), John Middleton yang memiliki kekayaan bersih US$ 2,7 miliar atau setara Rp 37,8 triliun. Hartanya itu berasal dari bisnis tembakau.
Middleton menjual bisnis tembakau keluarganya kepada Philip Morris seharga US$ 2,9 miliar pada tahun 2007. Bisnis keluarganya itu bernama John Middleton Inc.
Awalnya didirikan sebagai toko eceran tembakau kecil di pusat kota Philadelphia pada tahun 1856 oleh kakek buyutnya John Middleton. Perusahaan ini mulai berproduksi pada tahun 1950-an dan, pada akhir dekade itu bisnis ritelnya ditutup dan mulai fokus pada pembuatan produk tembakau.
Memang kedua sosok pengusaha itu bukan yang paling kaya di negaranya. Namun mereka tetap merupakan miliarder yang kekayaannya bersumber dari industri rokok.
Berlanjut ke halaman berikutnya.