Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan bahaya virus korupsi yang bisa menular, terutama pada jajaran pejabat pemerintahan. Hal itu disampaikannya dalam webinar peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia (Hakordia) 2020.
Bahkan, ia berpendapat korupsi sama saja dengan pandemi, bisa menular dan membahayakan institusi pemerintahan.
"Satu virus korupsi, satu virus yang mengkompromikan integritas, sama seperti pandemi, dia bisa menular dan bisa membahayakan institusi," ungkap Sri Mulyani, Kamis (10/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apalagi, instansi yang dipimpinnya yakni Kementerian Keuangan berperan sebagai bendahara negara. Ia mengatakan, para jajarannya yang berhubungan langsung dengan uang negara harus terus waspada dan meningkatkan integritas.
"Kita semua harus melihat berdasarkan tingkat risiko. Karena jabatan kita berbeda-beda. ada yang langsung berhubungan dengan yang lain, apakah uang, apakah memberikan fasilitas, apakah dia memberikan kebijakan yang favourable, integritasnya sangat-sangat dibutuhkan dan berbeda-beda tantangannya. manajemen risiko kita harus ditingkatkan. Semakin tinggi risiko kemungkinan exposure terhadap korupsi atau godaan, maka sistem pengendali internalnya harus makin tinggi," tegas dia.
Tak hanya itu, tantangan bagi para pejabat negara menurutnya semakin besar di tengah pandemi ini. Pasalnya, pemerintah dipaksa melakukan penanganan pandemi di masyarakat dengan cepat, sehingga data yang diperlukan pun tak sempurna. Pada akhirnya, ancaman korupsi semakin lebar.
"Ada ancaman lain juga, pada saat harus bekerja tergesa-gesa cepat dalam suasana emergency, yakni ancaman korupsi. Ancaman orang-orang yang melakukan tindakan korupsi atau bahkan menggunakan kelemahan atau ketidaksempurnaan sistem untuk kepentingan pribadi," urainya.
Lanjut ke halaman berikutnya>>>