Facebook Didesak Jual WhatsApp dan Instagram, Kenapa?

Facebook Didesak Jual WhatsApp dan Instagram, Kenapa?

Trio Hamdani - detikFinance
Kamis, 10 Des 2020 14:38 WIB
logo facebook
Ilustrasi/Foto: screnshot
Jakarta -

Komisi Perdagangan Federal (The Federal Trade Commission/FTC) dan koalisi jaksa agung dari 48 negara bagian Amerika Serikat (AS) dan teritori mengajukan dua tuntutan hukum antitrust terpisah terhadap Facebook.

Melansir CNBC, Kamis (10/12/2020), gugatan itu menargetkan dua perusahaan yang sebelumnya diakuisisi oleh Facebook, yakni Instagram dan WhatsApp. Tuntutan hukum yang dilayangkan dapat mengakibatkan Facebook harus mendivestasikan alias melepas kepemilikan atas kedua aplikasi tersebut.

Facebook menolak tuntutan hukum tersebut. Mereka menyebut sebagai "sejarah revisionis" dari dua akuisisi besar yang disetujui pemerintah beberapa tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Fakta paling penting dalam kasus ini, yang tidak disebutkan Komisi dalam keluhan 53 halamannya, adalah bahwa mereka menyelesaikan akuisisi ini bertahun-tahun lalu," kata ketua penasihat Facebook Jennifer Newstead dalam sebuah pernyataan.

"Pemerintah sekarang menginginkan penyelesaian, mengirimkan peringatan mengerikan kepada bisnis Amerika bahwa tidak ada penjualan yang final," sebutnya.

ADVERTISEMENT

Newstead kemudian menerbitkan posting blog panjang yang menjelaskan tentang penolakan Facebook terhadap keluhan tersebut.

Tuntutan hukum tersebut berfokus terutama pada sejarah Facebook dalam mengakuisisi atau mencoba mengakuisisi perusahaan yang lebih kecil, menuduhnya menggunakan kekuatan pasarnya untuk menghentikan pesaing potensial sebelum mereka dapat berubah menjadi saingan sejati.

Selain akuisisi WhatsApp dan Instagram, gugatan FTC merujuk pada upaya Facebook sebelumnya untuk membeli perusahaan jejaring sosial lain seperti Twitter dan Snap. Akibatnya, strategi akuisisi Facebook dituduh merugikan pesaing dan pengiklan yang bergantung pada platform dengan sedikit alternatif untuk dipilih.

FTC menuduh bahwa Facebook terlibat dalam strategi sistematis untuk menghilangkan ancaman terhadap monopolinya, termasuk akuisisi Instagram dan WhatsApp pada tahun 2012 dan 2014, yang sebelumnya telah dihapus oleh FTC. Facebook mengakuisisi Instagram seharga US$ 1 miliar dan WhatsApp seharga US$ 19 miliar.

Facebook dituduh memegang kekuatan monopoli di pasar jejaring sosial pribadi AS. Sebagai bagian dari gugatan tersebut, FTC akan meminta perintah permanen yang dapat mengakibatkan divestasi Instagram dan WhatsApp. Selain itu, FTC akan berusaha melarang Facebook memberlakukan ketentuan anti-persaingan terhadap pengembang perangkat lunak pihak ketiga.

"Sejak menggulingkan saingan awal Myspace dan mencapai kekuatan monopoli, Facebook telah berubah menjadi pertahanan melalui cara-cara anti persaingan," FTC menyatakan dalam gugatannya.

"Setelah mengidentifikasi dua ancaman kompetitif yang signifikan terhadap posisi dominannya, Instagram dan WhatsApp, Facebook bergerak untuk memadamkan ancaman tersebut dengan membeli perusahaan, mencerminkan pandangan CEO Mark Zuckerberg yang diungkapkan dalam email tahun 2008, bahwa 'lebih baik membeli daripada bersaing'," lanjutnya.

Gugatan FTC juga mencatat bahwa Facebook mencoba dan gagal membeli saingannya Twitter dan Snapchat.

"Dalam meratapi bahwa Twitter telah 'menolak tawaran [Facebook]' untuk diakuisisi pada November 2008, Zuckerberg menulis: 'Saya menantikan waktu tambahan yang akan diberikan kepada kami untuk mendapatkan produk kami tanpa harus khawatir tentang pesaing yang berkembang'," demikian pernyataan gugatan FTC.

"Melalui kontrolnya atas Instagram, Facebook telah berusaha untuk mencegah Instagram 'mengkanibal' Facebook Blue, menegaskan bahwa Instagram independen akan menjadi ancaman signifikan bagi monopoli jejaring sosial pribadi Facebook," bunyi gugatan tersebut.


Hide Ads