Bukan Vaksin, Ini Syarat Ekonomi RI Bisa Bangkit

Bukan Vaksin, Ini Syarat Ekonomi RI Bisa Bangkit

Soraya Novika - detikFinance
Jumat, 11 Des 2020 15:10 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Wakil Menteri BUMN I Budi Gunadi Sadikin (BGS) membeberkan beberapa faktor yang bisa menggerakkan kembali ekonomi global termasuk Indonesia pasca-pandemi. Salah satunya, tidak lain adalah aktivitas fisik itu sendiri.

"Semua aktivitas ekonomi secara global memang membutuhkan kontak fisik dan pada saat ini orang-orang masih takut untuk keluar dan tidak melakukan kontak fisik. Inilah yang pada akhirnya mempengaruhi ekonomi secara global," ujar Budi dalam acara US-Indonesia Investment Summit secara virtual, Jumat (11/12/2020).

Faktor penentu lainnya adalah menyelesaikan akar masalah krisis itu sendiri yaitu pandemi COVID-19. Menurut BGS, seberapa besar pun uang yang digelontorkan, ekonomi global tidak akan benar-benar pulih bila masalah kesehatannya juga belum pulih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau kita tidak memperbaiki sektor kesehatan, seberapa banyak apapun uang yang kita habiskan tidak akan bisa memecahkan masalah. Inilah saatnya buat para pembuat kebijakan kesehatan untuk mengambil peran melakukan pemulihan," sambungnya.

BGS menjabarkan strategi WHO menangani pandemi COVID-19 yang wajib dipatuhi bersama. Pertama, melakukan pelacakan penyebaran virus secara cepat dan masif.

ADVERTISEMENT

Kedua, meningkatkan sistem penanganan dan perawatan kesehatan. Bila mampu memaksimalkan kedua strategi itu saja, sebenarnya sebuah negara bisa segera bangkit dari pandemi tanpa harus menunggu vaksin.

"Jadi ini bukan soal vaksin, tapi keseluruhan yang ada. Dan satu-satunya contoh yang sudah pulih adalah China, mereka bahkan belum vaksinasi orang-orangnya. Tapi mereka memiliki sistem yang bagus untuk tracing, diagnosis, isolation dan ini adalah strategi pertama yang diangkat oleh WHO di masa-masa sebelumnya. Dan mereka sangat kuat dalam hal tersebut sehingga orang merasa lebih aman. Orang bisa pergi keluar, bisa aktivitas," imbuhnya.

(eds/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads