Pemerintah Siapkan Rp 372 T Pulihkan Ekonomi 2021, Buat Apa Saja?

Pemerintah Siapkan Rp 372 T Pulihkan Ekonomi 2021, Buat Apa Saja?

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 11 Des 2020 14:21 WIB
Petugas menyusun uang di Cash Center Bank BNI di Jakarta, Jumat (17/6/2016). Bank BUMN tersebut menyiapkan lebih dari 16.200 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) untuk melayani kebutuhan uang tunai saat lebaran. BNI memastikan memenuhi seluruh kebutuhan uang tunai yang diperkirakan mencapai lebih dari Rp 62 triliun atau naik 8% dari realisasi tahun sebelumnya. (Foto: Rachman Harryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara soal strategi pemerintah untuk memulihkan perekonomian dari dampak pandemi COVID-19 di tahun 2021. Salah satu program utamanya adalah meneruskan program pemulihan ekonomi nasional (PEN) di 2021.

Airlangga mengatakan Rp 372,3 triliun anggaran PEN akan disiapkan tahun depan. Fokusnya anggaran ini akan disiapkan untuk perlindungan sosial hingga membuat program padat karya untuk membuka lapangan kerja.

"Pemerintah berkomitmen melanjutkan program PEN dengan alokasi Rp 372,3 triliun di 2021. Alokasi anggaran ini disiapkan untuk mendorong implementasi program perlindungan sosial, sektoral dan pemda, dan juga padat karya," ujar Airlangga dalam sebuah webinar, Jumat (11/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian, dari sisi penanganan pandemi, pemerintah juga sedang melakukan pengadaan vaksin untuk menekan penyebaran pandemi COVID-19. Kini sudah ada 1,2 juta dosis vaksin yang tiba, dia yakin hal ini akan membangun kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan konsumsi.

Di sisi lain, masih ada 1,8 juta dosis vaksin lagi yang akan datang paling lambat Januari. Kemudian, ada 15 juta vaksin curah alias dalam bentuk bulk yang datang bulan ini.

ADVERTISEMENT

"Implementasi program vaksinasi juga berikan optimisme baru, dengan tibanya 1,2 juta dosis vaksin yang dalam bentuk jadi.Ini akan meningkatkan rasa aman dan membangun kembali kepercayaan diri masyarakat untuk melakukan konsumsi," kata Airlangga.

Airlangga juga mengatakan pemerintah banyak melakukan substitusi barang impor untuk mengurangi defisit neraca perdagangan. Selanjutnya, ada 7 sektor industri yang akan jadi andalan produk ekspor ke luar negeri.

"Strategi pemulihan ekonomi juga diperkuat dengan program substitusi impor, dan juga berorientasi ekspor untuk dapatkan devisa. Kami akan dorong pendalaman struktur industri di dalam 7 sektor," jelas Airlangga.

"Mulai dari elektronik, otomotif, makanan minuman, kimia, farmasi, tekstil, garmen, dan juga renewable energy," lanjutnya.

(eds/eds)

Hide Ads