Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati berharap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia di 3 bulan terakhir tahun 2020 berada di level 0%. Menurut dia, angka pertumbuhan tersebut akan berdampak terhadap laju perekonomian di 2021.
Perekonomian Indonesia saat ini berada dalam tren pembalikan menuju zona positif setelah terjatuh dalam di minus 5,32% pada kuartal II dan minus 3,49% di kuartal III-2020.
"Kontraksinya sekarang di sekitar 3% dan kita berharap di Kuartal IV akan makin mendekati nol sehingga di tahun 2021 kita akan mendapatkan perekonomiannya masuk di dalam zona positif atau rebound yang cukup kuat," kata Sri Mulyani dalam video conference, Jumat (11/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk membuat ekonomi nasional berada di level 0% pada kuartal IV-2020, Sri Mulyani mengatakan pemerintah dan semua kalangan termasuk masyarakat serta pelaku usaha bisa memutus rantai penyebaran COVID-19. Salah satunya melalui penerapan protokol kesehatan.
Selain protokol kesehatan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah juga tetap mengalokasikan anggaran pemulihan ekonomi nasional (PEN) pada tahun 2021. Anggaran yang ditetapkan sebesar Rp 356,5 triliun.
Secara rinci dana PEN 2021 sebesar Rp 365,5 triliun akan diarahkan untuk kesehatan sebesar Rp 25,4 triliun, perlindungan sosial Rp 110,20 triliun, dan insentif usaha Rp 20,40 triliun. Kemudian dukungan UMKM 28,80 triliun, pembiayaan korporasi Rp 14,90 triliun, pemulihan ekonomi lewat sektoral kementerian dan lembaga sebesar Rp 136,7 triliun.
"Pemerintah menggunakan seluruh resources agar negara kita, rakyat kita, dunia usaha kita bisa ikut berpartisipasi di dalam pemulihan ekonomi ini," ungkap Sri Mulyani.