Pertumbuhan ekonomi diprediksi banyak lembaga internasional bakal kembali bergairah tahun depan. Namun, dibutuhkan tenaga ekstra keras untuk benar-benar merealisasikan hal tersebut.
Bagaimana dengan Indonesia? Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati perbaikan ekonomi pada 2021 merupakan pekerjaan rumah (PR) yang luar biasa. Butuh kerja sama dari seluruh kalangan, baik pemerintah, masyarakat, hingga kalangan pengusaha.
Pasalnya, dampak COVID-19 telah menyasar ke sektor kesehatan, sosial, ekonomi, dan keuangan. Di sisi lain, pemerintah mengalokasikan anggaran Rp 695,2 triliun untuk program pemulihan ekonomi nasional (PEN). Dari anggaran tersebut, pemerintah berhasil membalikkan pertumbuhan ekonomi ke arah yang lebih baik di kuartal III-2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini adalah PR yang luar biasa, apakah ekonomi kita akan terus bisa pulih dan recover itu rebound secara terus menerus itu sangat bergantung kepada masalah COVID-nya sendiri," kata Sri Mulyani dalam video conference, Jakarta, Jumat (11/10/2020).
Sri Mulyani mengatakan masalah utama yang harus diselesaikan terlebih dahulu adalah COVID-19. Pasalnya, virus tersebut menjadi penyebab awal melemahnya perekonomian dunia dan ekonomi nasional.
Saat ini, dikatakan Sri Mulyani, pemerintah Indonesia sudah mengamankan vaksin COVID-19. Vaksin dianggap sebagai harapan kebangkitan ekonomi karena bisa menghentikan penyebaran COVID-19.
Namun demikian, Sri Mulyani mengatakan kerja sama seluruh kalangan dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi salah satu faktor perbaikan ekonomi nasional sebelum benar-benar vaksin disuntikkan.
"Kita berharap dengan adanya vaksin dan juga langkah-langkah protokol kesehatan maka kita tetap bisa mengendalikan COVID nya. Dengan demikian kegiatan ekonomi sosial masyarakat mulai bisa di normalisir," tutur Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.