Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro membeberkan sosok penemu alat tes COVID-19 yang jauh lebih murah dari rapid dan swab test. Bambang menjelaskan, alat tes COVID-19 yang murah meriah cuma Rp 15 ribu sekali tes itu ditemukan oleh dua sosok inovasi dari Universitas Gajah Mada (UGM).
"(Alat ini) Inovasi original dari UGM, Prof Kuwat (FMIPA) dan Dr Dian (FK)," ujar Bambang kepada detikcom, Sabtu (12/12/2020).
Selain kedua sosok tadi, ada satu lagi pihak yang tak kalah penting. Dia adalah perusahaan yang memproduksi alat tes yang diberi nama GeNose itu.
"Akan diproduksi PT Hikari dari Yogya," sambungnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk diketahui, selain murah alat tes COVID-19 ini disebut lebih efektif ketimbang rapid dan swab test. Cara kerjanya pun cukup dengan menggunakan embusan napas saja.
Alat ini pun cukup cepat untuk mendeteksi virus Corona, menurut Bambang waktu tes yang dibutuhkan cuma 3 menit. Bila dibandingkan rapid dan swab test pun, akurasi GeNose bisa mencapai 90% lebih, hasil dari validasi di beberapa rumah sakit.
"Waktu pemeriksaan mereka ini pun cepat, saya coba sendiri itu hasilnya bisa di bawah 3 menit. Tingkat akurasinya dari validasi di beberapa rumah sakit itu di atas 90% akurasinya," ujar Bambang dalam sebuah webinar, Jumat (11/12/2020).
Baca juga: Deretan Menteri Jokowi yang Positif COVID-19 |
Sayangnya, alat ini belum bisa diedarkan di masyarakat. Meski dia mengatakan alat ini siap diproduksi massal, masih ada beberapa laporan yang harus disiapkan untuk mendapatkan izin edar dari Kementerian Kesehatan.
"Pada dasarnya, alat ini sudah siap semua. Siap juga diproduksi masal dan dipakai. Cuma dari pembicaraan terakhir dengan para pengembang di UGM, mereka bilang masih ada satu final report yang harus di-submit ke Kemenkes untuk dapat izin edar," jelasnya.
(eds/eds)