Usaha Sampingan Jadi Agen Bank di Perbatasan, Omzet Rp 50 Juta/Bulan

Usaha Sampingan Jadi Agen Bank di Perbatasan, Omzet Rp 50 Juta/Bulan

Abu Ubaidillah - detikFinance
Sabtu, 12 Des 2020 14:10 WIB
Sudah hampir 4 tahun, Teresia Eka wanita berusia 34 tahun ini memilih menjadi agen BRILink, di perbatasan Aruk.
Foto: Rengga Sancaya
Sambas -

Menjadi agen bank saat ini menjadi profesi yang digandrungi di perbatasan RI-Malaysia. Sebab, omzet yang diperoleh bisa sangat menggiurkan. Jalan ini pula yang dipilih oleh warga Kecamatan Sajingan Besar, Sambas, Kalimantan Barat, Teresia Eka.

Sudah hampir 4 tahun wanita berusia 34 tahun ini memilih menjadi agen BRILink. Teresia yang juga menjadi pedagang kelontong ini mengaku pendapatannya naik hingga dua kali lipat dibanding sebelum menjadi agen BRILink.

"Omzet per bulan itu ya sekitar Rp 50 juta, itu keseluruhan sama BRILink, kalau sebelum ada BRILink paling Rp 20 juta atau Rp 20 juta lebih gitu lah, meningkatnya 2 kali lipat," ungkapnya kepada detikFinance beberapa waktu lalu.

Sebelum memiliki omzet puluhan juta, ia sempat jatuh bangun membuka usaha. Bermodal Rp 1 juta, 8 tahun lalu ia membuka warung kecil-kecilan di tempat yang sama dengan toko kelontongnya saat ini. Pada saat itu ia menjual aneka sarapan pagi seperti bubur hingga nasi kuning.

Lambat laun usahanya mulai berkembang hingga akhirnya ia memutuskan untuk membuka toko kelontong sekaligus menjadi agen BRILink saat ini. Teresia mengaku transaksi yang paling sering dilakukan nasabah BRI di tempatnya adalah untuk menabung, menarik uang, dan transfer uang.

Pelanggannya didominasi dari petani sawit yang merupakan profesi yang banyak digeluti di sana. Ia juga mengaku memberi fasilitas petani sawit untuk kredit. Di masa serba sulit yang terjadi saat ini diakuinya tak terlalu berpengaruh pada omzet yang diperoleh.

Sudah hampir 4 tahun, Teresia Eka wanita berusia 34 tahun ini memilih menjadi agen BRILink, di perbatasan Aruk.Sudah hampir 4 tahun, Teresia Eka wanita berusia 34 tahun ini memilih menjadi agen BRILink, di perbatasan Aruk. Foto: Rengga Sancaya



"Kalau pandemi sih kayaknya nggak terlalu ngaruh karena kan kalau sifatnya dari perkebunan itu rutin mereka, nggak terlalu pengaruh, sedikit aja sih pengaruhnya istilahnya kalau orang dulu orangtua paling kirim untuk anaknya yang sekarang kan nggak lagi transfer karena anaknya kan udah pada pulang ke rumah," ungkapnya.

Teresia menjadi salah satu dari sekian banyak orang yang mendapat manfaat menjadi Agen BRILink. Apalagi di Kecamatan Galing dan Sajingan Besar baru telah ada 2 kantor unit Bank BRI serta 16 Agen BRILink kian banyak tersebar di kecamatan yang berdekatan dengan PLBN Aruk tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di ulang tahun yang ke-125, BRI dengan tema BRILian hadir di perbatasan untuk memudahkan masyarakat melakukan transaksi perbankan. Berbagai cara dilakukan mulai dari penempatan kantor unit BRI di Kecamatan Galing yang mencakup Kecamatan Sajingan Besar, ATM, dan Agen BRILink yang bisa ditemui di sana.

detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas mengenai perkembangan infrastruktur, ekonomi, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan khususnya di masa pandemi. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus beritanya di tapalbatas.detik.com.




(prf/hns)

Hide Ads