Intip 6 Ide Bisnis Kreatif di Xcelerate Business Competition

Intip 6 Ide Bisnis Kreatif di Xcelerate Business Competition

Inkana Putri - detikFinance
Selasa, 15 Des 2020 23:26 WIB
Xcelerate Business Competition
Foto: Inkana Putri
Jakarta -

Di zaman serba digital ini, ada banyak peluang untuk membangun sebuah bisnis. Dalam rangka mencetak creativepreneur di Indonesia, XL PRIORITAS bersama detikcom menghadirkan Xcelerate Business Competition. Adapun acara ini bertujuan sebagai wadah untuk mengumpulkan ide-ide bisnis yang kreatif.

Dari Xcelerate Business Competition, terdapat 6 finalis yang lolos ke grand final. Setiap finalis ini menghadirkan ide yang unik, bahkan belum pernah ada sebelumnya. Penasaran apa saja keenam ide bisnis dari mereka? Berikut ulasannya.

1. Healtea

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teh herbal mungkin memang sudah tidak asing lagi, tapi bagaimana kalau teh tersebut diseduh langsung dari daun atau bunganya? Di kompetisi ini, Muhammad Yazid Huda menghadirkan Heltea, sebuah teh herbal yang punya cara penyajian unik.

"Untuk penyajiannya, konsumen cukup ambil 4-5 bunga dan masukkan ke dalam gelas ukuran 250 ml, kemudian tuangkan air hangat lalu aduk. Untuk menambah rasa dapat ditambahkan madu atau perasan lemon," ujarnya dalam acara Xcelerate Business Competition, Selasa (15/12/2020).

ADVERTISEMENT

Yazid juga menjelaskan Healtea memiliki banyak varian berbeda mulai dari greentea, rosebud tea, genmaicha tea, lavender tea, hingga blue butterfly tea. Lewat tagline #StayHealthyWithOurTea, Yazid mengatakan Healtea dapat bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

Bukan hanya itu saja, Healtea juga punya kemasan unik yang terbuat dari botol kaca dengan tutup kayu. Di setiap kemasan, Healtea juga menyertai filosofi dari setiap teh.

"Kami memastikan bahwa seluruh proses yang dilakukan akan terjamin kebersihan dan khasiatnya mulai dari supplier botol kaca, supplier bunga, dan box dipastikan merupakan supplier terbaik," paparnya.

2. The Syllogy Frame & Book

Ide bisnis selanjutnya adalah The Syllogy Frame & Book, sebuah hiasan meja atau dinding yang juga bisa dijadikan hampers untuk hadiah. Novianty Panjaitan mengatakan produk The Syllogy berbeda dari hampers kebanyakan, mengingat The Syllogy terbuat dari herbarium kering.

"Produk The Syllogy adalah produk hampers, namun berbeda dari hampers kebanyakan karena The Syllogy berisikan herbarium kering, yaitu tumbuhan yang diawetkan dengan metode biologi yang aman bagi makhluk hidup," katanya.

Jika umumnya produk hiasan hanya menjual nilai estetika, Novi juga menghadirkan ilmu pengetahuan dalam produknya. Pasalnya, The Syllogy akan memuat nama spesies, klasifikasi tanaman, dan kesan dan pesan yang berisi harapan atau kepribadian karakteristik penerima hampers.

"Produk The Syllogy bukan hanya menjual nilai estetika namun juga ilmu pengetahuan alam. The Syllogy juga bersifat fleksibel, yang artinya disesuaikan dengan permintaan customer dan penerima hampers," katanya.

Adapun The Syllogy akan memiliki dua jenis yakni The Syllogi Frame dan The Syllogy Book. Novo menyebut The Syllogy bisa bertahan selama 8 tahun karena terbuat dari bahan alami serta metodologi biologi yang mampu menolak gangguan rayap dan sejenisnya

3. Casing Bunglon HP & Laptop
Casing custom dengan inisial atau gambar mungkin terlihat biasa, namun bagaimana dengan casing bunglon? Ide dari Herlina Sidabutar ini memang bisa dibilang unik. Meskipun bernama casing bunglon, bukan berarti akan ada bunglon di casingnya.

"Casing bunglon merupakan produk custom yang unik dan belum terdapat pada produk casing yang marak beredar di pasaran. Casing bunglon ini menggunakan cat termokromik, cat ini merupakan sifat sensitivitas suhu. Apabila casing digunakan pada gadget yang mengalami peningkatan suhu tentunya desain dari casing tersebut dapat berubah seperti bunglon," katanya.

Bukan hanya unik, ide casing bunglon milik Herlina juga akan menggunakan limbah plastik. Dengan demikian, ide ini juga dapat menjadi solusi permasalahan plastik di Indonesia.

"Dari bahan baku, kami menggunakan limbah sampah plastik sehingga diharapkan dapat menjadi solusi permasalahan sampah plastik," ungkapnya

4. Werk Bag
Sesuai dengan namanya, Werk Bag merupakan tas yang didedikasikan bagi masyarakat pekerja, khususnya kaum urban. Pemilik ide Werk Bagi, Muhammad Rangga Danusa mengatakan ide Werk Bag muncul berkat suatu masalah yang sering dihadapi masyarakat.

"Kalau di kota besar masyarakat pekerja menghabiskan 8-10 jam di luar rumah sehingga perlu tas untuk space yang cukup. Apalagi mostly masyarakat pekerja itu menggunakan transportasi umum atau motor," katanya.

Berbeda dari tas kerja biasa, Work Bag punya keunikan tersendiri karena bisa cocok digunakan untuk segala situasi. Rangga mengatakan Werk Bag dapat diubah bentuknya dari backpack, tote bag, hingga clutch.

"Werk bag, sebuah tas yang cocok untuk segala situasi formal atau pun casual. Formal dia bisa meng-elevate professional look dari pemakainya di lingkungan kantor seperti saat meeting. Dan juga casual cocok dipakai setelah jam kerja," katanya.

5. Michips Kuy
Kebanyakan emping biasanya dikreasikan dengan rasa asin atau pedas manis. Namun, Putri Natasha kali ini mencoba menghadirkan kudapan emping dengan rasa manis mulai dari red velvet hingga blue sky (blueberry).

"Biasanya emping kan rasanya cuma manis pedas gitu, jadi aku ingin buat inovasi baru," paparnya.

Beda dari camilan emping lainnya, Michips Kuy juga punya keunggulan lain salah satunya menyelipkan nilai edukasi di setiap kemasannya.

"Keunggulan produknya yaitu menggunakan bahan lokal, kemasan yang menarik, serta edukasi sejarah," katanya.

6. Bocil_Inc

Bocil_Inc hadir dari keresahan terkait angka kreativitas dan pendidikan Indonesia. Lita mengatakan data dari Global Creativity Asean, dari 139 negara Indonesia menempati 115 dari unsur teknologi, SDM, dan toleransi. Adapun penilaian itu berdasarkan kreativitas dan pendidikan.

Hal inilah yang akhirnya membuat Lita memiliki ide untuk menghadirkan Bocil sebagai sarana belajar bagi anak-anak Indonesia.

"Bocil hadir menjadi solusi teman untuk anak Indonesia untuk membangun kreativitas melalui media pop up kids untuk membuat buku pop up kids, yang disertai teknologi pendidikan untuk membangun moral di dalamnya," ujarnya.

Lita menjelaskan di dalam Bocil terdapat petunjuk orang tua, bahan-bahan, serta alat untuk membuat buku pop up.

"Kita juga menyertakan kurikulum pendidikan, serta menekankan tidak hanya pada hasil tapi juga proses. Misalnya saat menggunting, nantinya orang tua akan mengafirmasi tentang kesabaran. Terus saat menempel, anaknya diafirmasi tentang kreativitas," ungkapnya.

Nah, itulah keenam ide bisnis unik dan luar biasa dari peserta Xcelerate Business Competition. Dari keenam peserta tersebut, Werk Bag berhasil meraih juara pertama, Bocil_Inc menjadi juara kedua, dan Casing Bunglon sebagai juara ketiga. Sementara itu, tiga peserta lainnya mendapatkan predikat juara terfavorit.

(mul/ega)

Hide Ads