Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bicara kondisi perekonomian Indonesia yang lebih baik dibandingkan negara anggota G20 dan ASEAN. Hal itu bisa dilihat dari penurunan perekonomian dan kenaikan defisit Indonesia yang masih moderat.
Sri Mulyani juga menampilkan grafik proyeksi IMF. Dari sini tampak Indonesia bersama Vietnam, China dan Korea berada di bagian kuadran kanan atas.
Artinya, defisit yang dicatat keempat negara itu relatif kecil dan kontraksi ekonominya pun relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain yang berada di kuadran kiri bawah. Bahkan, ada yang mampu mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang positif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisi perekonomian kita dibandingkan negara-negara G20, kita melihat Indonesia maupun di negara ASEAN kalau kita lihat dari kinerja ekonominya, dibandingkan dengan instrumen fiskal yang kita miliki, Indonesia relatif dalam posisi yang lebih baik," ujar Sri Mulyani dalam video conference bertajuk Indonesia Digital Conference 2020, Rabu (16/12/2020).
Sri Mulyani merinci, tahun ini defisit fiskal Indonesia diperkirakan melebar hingga 6,3% terhadap PDB. Padahal, awalnya defisit APBN ditargetkan sebesar 1,76% terhadap PDB atau setara Rp 307,2 triliun.
Meski terbanting jauh dari target awalnya, menurut Sri Mulyani pelebaran defisit fiskal Indonesia masih lebih baik dibandingkan negara lain terutama AS yang diramal bisa mecatat defisit hingga 20%, Kanada defisit sekitar 20%, dan lain sebagainya.
Berlanjut ke halaman berikutnya