Mantap! Ini Sederet Bukti Ekonomi RI Mulai Pulih

Mantap! Ini Sederet Bukti Ekonomi RI Mulai Pulih

Trio Hamdani - detikFinance
Selasa, 15 Des 2020 07:26 WIB
Airlangga Hartarto
Foto: Screenshot/CNN Indonesia
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto membeberkan empat indikator yang membuktikan bahwa ekonomi Indonesia mulai pulih dari gejolak pandemi virus Corona. Pemulihan mulai tampak sejak kuartal III.

Dia menjelaskan Indonesia telah melampaui titik terendah pada kuartal III dengan kontraksi 3,49%, lebih baik dibandingkan kuartal II kontraksi 5,32%. Lalu apa yang membuat pemerintah meyakini perekonomian mulai pulih? Pertama adalah peningkatan permintaan domestik.

"Peningkatan permintaan domestik dan keyakinan konsumen juga tercermin dari konsumsi rumah tangga yang sudah meningkat, dan tingkat inflasi yang tetap terjaga di 1,59 year on year di bulan November. Nah tentu kita melihat bahwa ini merupakan hal yang positif," kata Airlangga dalam webinar yang tayang di saluran YouTube Bisniscom, Senin (14/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kedua dari segi sektoral, dirinya menjelaskan beberapa sektor memberikan pertumbuhan positif, yaitu pertanian dan perkebunan, pendidikan, informasi dan komunikasi, kesehatan dan kegiatan sosial.

"Di samping itu, industri pengolahan, konstruksi, dan perdagangan yang juga merupakan kontributor terbesar terhadap PDB juga mengalami positive trend," paparnya.

ADVERTISEMENT

Indikator ketiga terlihat di pasar keuangan, walaupun terjadi penurunan, Airlangga menjelaskan IHSG sudah kembali kepada level pre-COVID yaitu di level 5.900-an, dan cadangan devisa RI cukup aman di kisaran US$ 130 miliar.

"Dan kurs rupiah juga kembali menguat di Rp 14.100 dan tentu kita melihat bahwa aliran modal sudah kembali ke Indonesia, dan tentu ini merupakan confident yang terus didorong, dan menunjukkan aktivitas sektor riil untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di tahun 2021," jelasnya.

Indikator keempat yang menunjukkan ekonomi RI mulai pulih terlihat pada sektor eksternal, yakni neraca perdagangan yang terjaga surplus.

"Neraca perdagangan positif berlanjut di tahun 2020 yang mencapai di bulan Oktober US$ 3,61 miliar dan secara Januari sampai Oktober akumulasi sebesar US$ 17,07 miliar, dan pencapaian ini menunjukkan ketahanan sektor eksternal kita dan tentu kita mendorong optimisme," tambahnya.

Dengan indikator tersebut, berapa perkiraan pertumbuhan ekonomi kuartal IV? Baca di halaman selanjutnya.

Airlangga memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2020 di kisaran -2% hingga 0,6%. Artinya masih ada peluang ekonomi berbalik arah pasca kontraksi di kuartal sebelumnya. Namun demikian, proyeksi terendahnya, ekonomi kuartal IV masih bisa berada di level negatif.

"Di kuartal keempat diperkirakan bisa minus 2% sampai dengan positif 0,6%," kata dia.

Airlangga cukup optimistis lantaran ekonomi pada kuartal III mengalami perbaikan, yakni kontraksi di angka 3,49%. Itu lebih baik dibandingkan kuartal II yang kontraksi di level 5,32%.

"Menunjukkan bahwa pertumbuhan kuartal ke kuartal kita 5,05%," sebutnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi nasional pada kuartal IV-2020 berada sedikit di atas atau di bawah level nol persen. Menurut dia, perkiraan tersebut merupakan lanjutan tren pembalikan ekonomi dari kuartal III tahun ini.

"Di kuartal IV mungkin kita masih di sekitar nol, sedikit di atas atau di bawah 0%," kata Sri Mulyani dalam acara Blak-blakan detikcom, Rabu (9/12/2020).


Hide Ads