Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi mengendus adanya motif persaingan bisnis di balik masifnya tagar #BoikotJNE di Twitter. Sebab hal itu ramai pada 11 Desember 2020, sehari sebelum perhelatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 12.12.
Mengapa dirinya menyimpulkan seperti itu? karena Harbolnas merupakan hari yang ditunggu-tunggu oleh perusahaan logistik, di mana ketika belanja online meningkat maka jasa pengiriman barang ikut kecipratan cuan.
"Perlu juga saya sampaikan di sini, di bulan Desember ini ada satu tanggal di mana pada tanggal tersebut yaitu 12.12, perusahaan logistik pasti akan menunggu tanggal tersebut, kenapa? karena pada tanggal tersebut itu terjadi Harbolnas, di mana banyak bisnis online melakukan promo-promo," kata dia dalam konferensi pers di Jet Ski Café, Pluit, Jakarta, Rabu (16/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menduga, sekali lagi kami menduga bahwa ini semua dikaitkan adanya persaingan usaha," sebutnya.
Pengacara kondang Hotman Paris selaku tim pengacara JNE pun bertanya apakah JNE sudah tahu siapa pihak yang diduga.
"Jadi Bapak tahu siapa musuhnya? Biar kita langsung bawakan ke Polda Metro Jaya?," tanya Hotman.
Feriadi pun menjawab pihaknya belum mengetahui siapa rival bisnis yang menyebabkan ramai seruan #BoikotJNE sejak Jumat 11 Desember 2020.
"Belum, tapi ada indikasi itu. Kami melihat kelihatannya ada ke arah sana," tambahnya.
(upl/upl)