Pengusaha penyewa toko alias tenant di mal menentang kebijakan pembatasan operasional mal yang dibatasi hingga pukul 19.00 di wilayah Jabodetabek jelang tahun baru. Mereka tidak setuju jam operasional mal harus diperketat.
Menurut Ketum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budihardjo Iduansjah mal akan kehilangan pengunjung bila jelang momen tahun baru mal cuma bisa beroperasi sampai pukul 19.00 dan 20.00 saja.
Menurutnya, justru di sekitar pukul 19.00-20.00 merupakan waktu-waktu emas bagi toko-toko di mal. Apalagi di musim liburan tahun baru, banyak orang berkunjung ke mal justru pada jam-jam tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam-jam itu adalah jamnya daya tarik orang ke mal dan mendatangkan omzet. Kan biasanya yang mau makan malam di luar jam segitu pergi ke malnya, nanti habis itu dia jalan-jalan ke toko-toko terus belanja," ujar Budihardjo saat dihubungi detikcom, Rabu (16/12/2020).
"Apalagi musim tahun baru, orang pada libur, datang ke mal bareng keluarganya. Kita juga sudah siapkan diskon," lanjutnya.
Baca juga: Mal di Jabodetabek Wajib Tutup Pukul 19.00! |
Menurutnya, yang opsi paling baik adalah membiarkan mal tetap dibuka hingga pukul 22.00 alias jam 10 malam. Waktu selama itu pun sudah lebih pendek dibandingkan jam operasi mal saat tahun baru tanpa ada pandemi.
"Harusnya sampai jam 10 malam (22.00) aja lah ini cukup, nggak perlu sampai jam 12 kayak sebelum COVID-19 itu sudah sangat cukup," kata Budihardjo.
Budihardjo menilai mal akan kehilangan pengunjung sangat banyak sekali dengan pembatasan operasional yang cuma sampai pukul 19.00 dan 20.00.
Bagaimana bisa? Klik halaman selanjutnya.