Program Pemulihan Ekonomi Nasional Telah Serap Rp 481,6 T

Program Pemulihan Ekonomi Nasional Telah Serap Rp 481,6 T

Angga Laraspati - detikFinance
Kamis, 17 Des 2020 16:41 WIB
Konpers Wamen ESDM-Mendes PDTT
Foto: KPC PEN
Jakarta -

Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), merilis hasil penyerapan anggaran untuk pemulihan ekonomi masyarakat terdampak pandemi. Hasil di kuartal akhir 2020 kali ini, KPCPEN telah menyerap 69,3% atau Rp 481,6 triliun dari total anggaran RP 695,2 triliun per 14 Desember 2020.

"Pada kuartal keempat dari target awal penyaluran dana minimal Rp 100 triliun, hingga saat ini sudah berhasil tersalurkan Rp 163 triliun. Masih ada sisa waktu dua minggu lagi mudah-mudahan kami bisa lebih cepat lagi menyalurkan sisanya, sehingga sedekat mungkin dengan targetnya di awal," ungkap Ketua Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) Budi Gunadi Sadikin.

Dikatakan Budi, salah satu serapan yang cukup besar dalam program ini adalah dari program Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT). Dana yang sudah direalisasikan mencapai Rp 47, 225 triliun dari pagu Rp 71,190 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengatakan sisa dana desa yang belum digunakan hingga pertengahan Desember mencapai Rp 23,934 triliun.

"Masih ada dana desa hingga hari ini, baik yang sudah masuk di desa, maupun yang dalam proses transfer. Sampai 15 Desember 2020, yang sudah disalurkan kementerian keuangan, RKUN ada 98^%, jadi sebenarnya tinggal dua persen saja," papar Abdul Halim Iskandar.

ADVERTISEMENT

Abdul juga merincikan, sebesar Rp 8 triliun akan digunakan untuk Bantuan Langsung Tunai (BLT) desa, dan Rp 15,8 triliun sisanya diharapkan dapat meningkatkan modal padat karya desa. Dia juga mengingatkan agar potensi pekerja ini diberikan kepada masyarakat yang memang sangat terdampak COVID-19.

"Prioritas pekerja diberikan kepada mereka dari keluarga miskin, dari pengangguran, setengah pengangguran dan kelompok marjinal lainnya. Jadi memang padat karya tunai desa ini untuk kepentingan infrastruktur dan ekonomi produktif dengan sasaran, yang jelas-jelas memiliki karakteristik khusus," tukasnya.

Selain padat karya tunai desa, Kemendes juga telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai kepada lebih dari 8 juta Kepala Keluarga penerima manfaat. Setiap desa juga menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan.

(ega/hns)

Hide Ads