Syarat terbang ke Bali kini wajib menyertakan hasil tes PCR minimal H-2 keberangkatan. Sayangnya, biaya tes PCR ini bukanlah murah. Hal itu kemudian dikeluhkan masyarakat lantaran ada yang beranggapan biayanya lebih mahal daripada harga tiket pesawatnya sendiri.
Lalu, berapa sih harga tiket penerbangan ke Bali saat ini dan berapa total ongkos yang harus disiapkan?
Berdasarkan pantauan detikcom, Jumat (18/12/2020), harga tiket pesawat Garuda Indonesia dari Jakarta ke Bali untuk keberangkatan 24 Desember 2020 dipatok mulai Rp 1,81 juta hingga Rp 6,85 juta dan tiket kembali pada 31 Desember 2020 dipatok dari Rp 1,81 juta hingga Rp 6,85 juta. Alhasil untuk tarif tiket pulang pergi ke Pulau Dewata mencapai Rp 3,624 juta - Rp 13,7 juta per orang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika bepergian dengan pasangan dan keluarga, tarif tiket tersebut dapat dikalikan dengan jumlah anggota yang diajak.
Sedangkan tes PCR sendiri, biayanya juga berbeda-beda tergantung lokasi dan jangka waktu keluarnya hasil tes. Bila mengacu pada fasilitas yang dilayani oleh Bandara Soekarno-Hatta Terminal 3, ada dua tes PCR yang dapat dipilih sesuai jangka waktu keluarnya hasil tes.
Pertama, jika menggunakan tes yang hasilnya dapat diketahui dalam waktu 15 menit maka biayanya Rp 1,385 juta. Kedua, jika memilih layanan PCR test yang hasilnya tersedia dalam 24 jam maka biayanya Rp 800.000.
Bila ditotal antara tarif penerbangan dan biaya tes PCR yang termurah, maka ongkos pulang pergi yang harus disiapkan adalah Rp 4,42 juta per orang. Namun, bila menggunakan tes PCR yang hasilnya keluar dalam waktu 15 menit saja, mencapai Rp 5,009 juta per orang. Tentunya jika bisa mendapatkan tiket pesawat dengan harga yang lebih murah, biaya bisa ditekan lagi.
Bila menggunakan tarif penerbangan yang paling mahal, maka ongkos pulang perginya menjadi Rp 14,5 juta. Namun, bila menggunakan tes PCR yang hasilnya keluar dalam waktu 15 menit saja menjadi Rp 15,08 juta per orang.
Nah, melihat perkiraan harga di atas, kira-kira Anda masih tertarik liburan ke Bali akhir tahun nanti nggak?
(eds/eds)