Taco Bell Buka Cabang di RI Saat Pandemi, Bisnis Restoran Bergairah Lagi?

Taco Bell Buka Cabang di RI Saat Pandemi, Bisnis Restoran Bergairah Lagi?

Vadhia Lidyana - detikFinance
Jumat, 18 Des 2020 18:15 WIB
Taco Bell Buka Gerai Pertama di Indonesia Hari Ini
Foto: dok. Taco Bell Indonesia
Jakarta -

Taco Bell baru saja membuka gerai Taco Bell di kawasan Senopati, Jakarta Selatan. Gerai pertama restoran yang dikelola oleh PT Fast Food Indonesia (FAST) itu dibuka di kala virus Corona (COVID-19) masih mewabah di Indonesia.

Menurut Ketua Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani, pembukaan bisnis franchise makanan memang masih sangat terbuka di Indonesia hingga saat ini.

"Jadi kalau franchise masih sangat terbuka di Indonesia. Peluangnya baik untuk yang lokal maupun asing itu sangat besar," kata Hariyadi ketika dihubungi detikcom, Jumat (18/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hanya saja, pandemi Corona yang belum usai ini masih memberikan risiko besar bagi bisnis franchise, terutama yang pertama buka di Indonesia seperti Taco Bell.

"Kalau pandemi mah semua sama risikonya. Kalau buka restoran sekarang ya challenging," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Umum PHRI Bidang Restoran Emil Arifin mengatakan, meski pandemi Corona masih menyulitkan bisnis restoran, kehadiran Taco Bell di Indonesia memberikan sinyal baik bagi bisnis restoran.

"Bisnis restoran sebenarnya bagus, tapi karena Corona ini saja mengganggu, jadi rugi. Tapi itu menggambarkan bahwa kepercayaan dari asing juga masih tinggi itu membuat restoran di Indonesia," tutur Emil.

Di sisi lain, ia mencatat pengunjung restoran juga secara perlahan kembali tumbuh sejak Oktober hingga saat ini. Meski masih sangat tipis, namun sudah terlihat pemulihan sedikit demi sedikit.

"Dari mulai Oktober akhir, November juga mulai 3-5%. Ada yang 5%, ada yang masih 3%. Ada yg masih negatif. Ada yang masih nggak ada perubahan, ada yang masih tutup. Tapi yang pulih itu baru sedikit," imbuh Emil.

Kembali ke Hariyadi, menurutnya selain faktor pandemi yang menantang, selera juga jadi kunci penting terutama untuk bisnis franchise restoran asing.

"Yang sangat menentukan itu adalah selera. Nah seleranya cocok apa nggak. Masuk atau nggak di lidah orang Indonesia? Selama seleranya masuk itu bisa," tutur Hariyadi.

Jika pebisnis sudah memilik keputusan membuka franchise restoran asing di Indonesia, maka risiko besarnya akan ditanggung oleh pebisnis itu, bukan pusat.

"Yang franchising-nya yang ambil risiko. Dia kan hanya jual lisensi saja. Yang mengambil risiko ya orang Indonesianya yang mengambil lisensi dia," pungkas Hariyadi.


Hide Ads