Merek sepatu boots Timberland menjadi sepatu populer berkat musisi hip hop di Amerika Serikat (AS). Awalnya sepatu diperuntukkan pekerja pabrik dan konstruksi pada 1970-an hingga akhirnya pada 90-an mode Timberland ngehits berkat grup rapper AS yang menggunakan sepatu Timberland sepanjang karirnya.
Mengutip dari CNBC, Senin (21/12/2020) era musik hip-hop mendapatkan daya tarik di New York City pada tahun 90-an. Artis kulit hitam yang mendominasi pada genre musik hip hop semakin berpengaruh dalam tren mode fesyen.
Saat itu grup rapper New York, Biggie Smalls menggunakan Timberland sebagai gaya fesyen mereka. Biggie Smalls juga mengenakan sepatu bot Timberland selama konser. Lagu mereka yang berjudul Hypnotize pada 1997an itu juga tertulis lirik mengenai sepatu Timberland, "Timberland for my hooligans in Brooklyn".
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu grup hip hop Nas juga mengenakannya Timberland sepanjang 25 tahun karirnya dan juga mencantumkan kata Timberland di lirik rap mereka yakni "Suede Timberland on my feets makes my cipher complete" dalam lagunya tahun 1994 The World is Yours.
Sepatu Timberland tumbuh sepanjang tahun 90-an dan antara 1991- 2000. Keuntungan perusahaan Timberland meningkat dari US$ 80 juta setara Rp 1,1 triliun (kurs Rp 14.097/US$) lebih dari US$ 500 juta, dan pada 2000 pendapatan melewati US$ 1 miliar setara Rp 14 triliun.
Para peneliti mengatakan keuntungan itu didorong dari tingkat belanja konsumen orang kulit hitam yang melonjak pesat di tahun 90-an. Media berita, Los Angeles Sentinel melaporkan pada 1993, orang kulit hitam AS membelanjakan uang sebesar 50% untuk membeli sepatu dan 4% dalam pembelian pakaian.
Merek Timberland sendiri lahir dari pembuat sepatu kecil yakni keluarga Swartz yang berbasis di New England. Pada tahun 1973, produsen yang bernama Abington Shoe menggunakan teknik pencetakan inovatif untuk menghasilkan sepatu bot kulit yang tahan air. Perusahaan saat itu menyebutnya boot Timberland.
Pada akhir 1970-an, 80% dari semua produk Sepatu Abington yang dijual adalah sepatu bot Timberland. Jadi pada tahun 1978, perusahaan tersebut mengubah namanya menjadi Timberland, menurut artikel tahun 1983 dari The Boston Globe.
Pada awalnya, sepatu Timberland ditujukan untuk orang yang bekerja di pabrik atau konstruksi. Namun seiring popularitas sepatu bot yang meningkat, pemilik perusahaan pun menarik pelanggan kelas atas. Perusahaan berusaha mempromosikan bahwa sepatu Timberland bisa digunakan untuk berpergian yang modis.
Desainer utama Timberland saat itu, Cebra Robusto, mengatakan kepada The Boston Globe pada 1988 bahwa perusahaan mengeluarkan iklan di majalah populer saat itu seperti The New Yorker dan menjual sepatu di toko-toko mahal seperti Saks Fifth Avenue.
Pada akhir 80-an, popularitas sepatu bot melonjak secara internasional. The New York Times melaporkan saat itu banyak remaja menyerbu toko yang menjual sepatu Timberland. Bahkan banyak juga yang menjual kembali sepatu itu dengan harga dua kali lipat dari harga asli di Italia.
Sepatu bot juga menjadi favorit di tempat-tempat seperti Inggris dan Jepang. Pada 1988, The Boston Globe melaporkan penjualan Timberland telah meningkat dari US$ 48 juta menjadi US$ 138 juta selama periode lima tahun sebelumnya.
Minat sepatu Timberland juga masih banyak hingga 2000-an namun pada 2005 mode sepatu itu mulai kehilangan daya tarik. Bahkan hingga 2006-2010 penjualan Timberland stagnan dan perusahaan mengalami kerugian 8%.
Pada September 2011, Jeff Swartz menjual Timberland seharga US$ 2,3 miliar kepada perusahaan mode VF Corporation, yang memiliki merek seperti The North Face dan Vans. VF akhirnya menggaet konsumen Timberland dengan desain sepatu yang lebih baru. Desain sepatu dibuat melalui kolaborasi beberapa desainer.
Seperti 2017 VF berkolaborasi dengan grup rapper Nas untuk mengiklankan sepatu Timberland edisi terbatas. Hingga akhirnya baru-baru ini sepatu Timberland edisi terbatas itu banyak dilelang di situs penjualan Stock X dengan harga penawaran mulai dari US$ 700.