Protes Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra ke Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan terkait kiriman dari Jepang tertahan di Bandara Soekarna Hatta langsung disambut.
Direktur Kebapeanan Internasional dan Antar Lembaga Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) Kemenkeu Syarif Hidayat hidayat mengatakan, kiriman barang untuk Yusril telah diproses keluar dari gudang Bea dan Cukai.
"Sudah rilis tadi siang. Sudah selesai proses di BC," kata Syarif ketika dihubungi detikcom melalui pesan singkat, Senin (21/12/2020).
Namun, terkait penyebab kiriman barang bisa tertahan hingga satu minggu di Bandara Soetta, dia mengaku masih belum diketahui.
"Masih dikonfirmasi," tutur Syarif.
Sebelumnya, Yusril menyampaikan protesnya ke Bea dan Cukai melalui akun Twitter pribadinya @Yusrilihza_Mhd. Ia mengaku, kiriman untuknya dari Jepang berupa makanan dan minuman tertahan di Bandara Soetta tanpa kejelasan.
"Kami sudah berulang kali bertanya ke DHL sebagai kurir, namun mereka juga tidak bisa berbuat apa-apa karena barang-barang kiriman dari LN kini menumpuk di gudang. Sebagian malah belum diinput ke sistem sehingga harus dicari-cari dulu di gudang. Alasan yang kami terima katanya lagi pandemi,"tulisnya Syarif dalam cuitan sambungan (thread).
Yusril mengaku khawatir paket untuknya itu terlanjur rusak karena tertahan lama di gudang.
"Konon karena pandemi petugas Bea dan Cukai WFH. Satu hari masuk, satu hari WFH. Kalau memang demikian, tentu saja barang-barang kiriman akan menumpuk di bandara. Kalau isinya makanan isinya tentu rusak. Mohon perhatian Bea Cukai,"tegas dia.