Jokowi Reshuffle Menteri, Pengusaha: Ini Kebutuhan Mendesak

Jokowi Reshuffle Menteri, Pengusaha: Ini Kebutuhan Mendesak

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Selasa, 22 Des 2020 19:45 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah resmi mengenalkan 6 menteri barunya dalam reshuffle kabinet pertama Jokowi-Maruf untuk Kabinet Indonesia Maju.
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden/Laily Rachev
Jakarta -

Hari ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan reshuffle atau perombakan jajaran menteri di kabinet Indonesia Maju. Ada 6 tokoh yang menduduki posisi ini.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum DPD HIPPI Provinsi DKI Jakarta Sarman Simanjorang mengungkapkan kalangan pengusaha sudah menunggu momen perombakan ini.

Menurut dia reshuffle ini merupakan kebutuhan yang mendesak karena 2 menteri Jokowi dicokok oleh komisi pemberantasan korupsi (KPK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah sekian lama ditunggu tunggu pelaku usaha. Reshuffle ini kebutuhan yang mendesak disamping untuk mengisi dua kursi menteri yang kosong akibat terjerat kasus korupsi. Dari 6 wajah baru yang masuk kabinet Indonesia maju ini 4 orang berlatar belakang profesional yang diharapkan mampu menggairahkan perekonomian sehingga mempercepat pemulihan ekonomi," kata dia dalam keterangannya, Selasa (22/12/2020).

Sarman mengungkapkan untuk Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi yang sebelumnya menjabat sebagai kepala BKPM dan Menteri Perdagangan masih menjabat sebagai duta besar RI di Amerika Serikat (AS). Lutfi dinilai mumpuni karena memiliki pengalaman bisnis dan jaringan internasional.

ADVERTISEMENT

Apalagi saat era Presiden SBY, Lutfi mampu mengendalikan harga pangan di saat periode lebaran. Dia mengharapkan Lufti dapat meningkatkan pasar ekspor, meningkatkan pemakaian produk dalam negeri bersama Kementerian Pertanian mengendalikan harga bahan pokok, mengurangi ketergantungan impor dan pelayanan izin ekspor dan impor serta lebih baik revitalisasi pasar rakyat.

Selanjutnya Sandiaga Uno dipilih menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Menurut Sarman, Sandi merupakan pengusaha muda yang sukses dan diharapkan mampu menyusun strategi industri pariwisata di tengah pandemi dan paska pandemi.

Sehingga arus wisatawan asing ke depan diharapkan bisa mencapai target untuk meningkatkan devisa negara dari sektor pariwisata.

"Selain itu juga bisa mengangkat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dari sisi industri kreatif, selama ini pak Sandi melalui OK OCE sudah banyak melakukan program industri kreatif, ini menjadi peluang untuk meningkatkan industri kreatif di Indonesia," jelas dia.

Kemudian Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang sebelumnya pernah menjadi Direktur Utama Inalum, Bank Mandiri hingga Wakil Menteri BUMN.

Budi diharapkan bisa melakukan berbagai terobosan dan strategi mengendalikan pandemi COVID-19. Termasuk program vaksinasi yang akan dimulai tahun depan sangat strategis, harus disiapkan secara cermat dan profesional dengan koordinasi lintas Kementerian dan pemerintah Daerah sehingga mampu menekan penularan COVID-19 dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

Selanjutnya Wahyu Sakti Trenggono yang menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan juga diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan publik. Khususnya di berbagai kebijakan dan regulasi yang dipandang merugikan nelayan.

Dia menyebut sektor kelautan dan perikanan harus dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk berkontribusi dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi tahun depan.

Sementara dua Menteri lainnya yaitu Tri Rismaharini dan Yahya Cholil Staquf, masyarakat berharap besar dapat melakukan gebrakan baru memberikan pelayanan dan bantuan sosial yang adil serta kebijakan berbagai pelayanan keagamaan dan kerukunan umat beragama.

Sarman mengapresiasi langkah Presiden Jokowi yang memilih menteri dari kalangan profesional dan direspon sangat positif oleh pasar. Karena figur ini sudah dikenal pasar dan pelaku usaha sehingga menimbulkan optimisme untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional.

Menurut dia tantangan ekonomi nasional ke depan masih berat dengan angka pertumbuhan ekonomi yang masih minus. Dibutuhkan strategi jitu untuk pemulihan.

"Wajah baru kabinet ini diharapkan mampu berkolaborasi dengan Kementerian terkait untuk menyusun berbagai program baik dari sisi kebijakan dan regulasi serta terobosan dan strategi menghadapi pandemi COVID-19 dan percepatan pemulihan ekonomi nasional," jelas dia.


Hide Ads