Reshuffle kabinet jadi kenyataan. Presiden Joko Widodo (Jokowi) hari ini akan melantik nama-nama baru yang masuk dalam jajaran kabinet. Dari 6 wajah baru, 3 di antaranya merupakan menteri di sektor ekonomi.
Pertama ada Sakti Wahyu Trenggono, dia menduduki kursi Menteri Kelautan dan Perikanan (Menteri KP). Seperti diketahui kursi itu kosong setelah Edhy Prabowo terjerat kasus korupsi ekspor benih lobster.
Sakti sebelumnya menduduki jabatan Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan). Dia mengungkapkan akan belajar dengan cepat untuk mengetahui isu utama terkait kelautan dan perikanan. Sakti juga berjanji bisa memberikan solusi yang tepat agar Indonesia sebagai negara bahari bisa berjaya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Daftar Menteri Ekonomi Baru Pilihan Jokowi |
"Saya bukan orang yang pandai beretorika, saya hanya ingin segera bekerja bersama seluruh pemangku kepentingan untuk kemajuan sektor bahari. Mohon doa dari masyarakat agar kita lancar, dan amanah menjalankan tugas," kata Sakti dalam keterangannya, Selasa (22/12/2020).
Kedua Sandiaga Uno yang menggantikan Wishnutama menjadi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Dalam sambutannya dia mengungkapkan ada jutaan lapangan kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang harus diselamatkan. Karena itu dibutuhkan agenda pembangunan di sektor tersebut untuk menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat Indonesia.
Sandi menyebutkan dengan strategi inovasi dan teknologi bisa digunakan pendekatan big data dan pendekatan kekinian. Mulai untuk memetakan dari potensi maupun penguatan dan ekonomi kreatif. Kemudian strategi adaptasi yakni mendahulukan kesehatan dan keselamatan di destinasi pariwisata.
"Ini membutuhkan kolaborasi dengan semua pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, pemerintah provinsi, akademisi universitas hingga masyarakat," jelas Sandi.
Ketiga ada Muhammad Lutfi mendapatkan mandat dari Jokowi untuk menjadi Menteri Perdagangan menggantikan Agus Suparmanto. Lutfi mengibaratkan jabatannya itu seperti wasit tinju.
Mantan Mendag era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu menjelaskan, pihak pembeli dan penjual dari mekanisme perdagangan secara luas adalah petinjunya. Sedangkan masyarakat adalah penontonnya.
"Ketika wasit tidak melakukan sesuatu dengan hal yang yang semestinya dilakukan, penonton dan petinju-petinju ini akan melihat kecurangan ataupun kekurangan," ucapnya.
Oleh karena itu seperti wasit tinju, mendag akan sangat terlihat jika melakukan keputusan yang salah ataupun kecurangan. Dirinya pun berjanji akan menjadi wasit tinju yang baik.
"Oleh sebab itu saya berjanji menjadi transparan. Kementerian ini akan memastikan juga bahwa ekonomi Indonesia harus berjalan secara baik, secara efisien, untuk mensejahterakan bangsa dan negara," tegasnya.
(das/zlf)