Ekonom senior Faisal Basri menyentil Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan. Sebab, Luhut memerintahkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengenai kebijakan dalam menghadapi pandemi virus Corona (COVID-19) di DKI.
Dia mempertanyakan apa urusan Luhut memerintahkan Anies, misalnya untuk mempercepat penutupan mal atau pusat perbelanjaan.
"Kalau sekarang panglima perangnya siapa? Luhut, Luhut yang memerintahkan Anies Baswedan untuk mempercepat penutupan mal jam 7 (malam). Apa urusannya dengan Luhut?," kata dia dalam webinar Indef, Rabu (23/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut saat ini juga menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). Kembali ke Faisal, menurutnya Luhut bukan problem solver (pemecah masalah) melainkan pembuat masalah baru.
Tapi lama-lama, menurutnya masyarakat akan lebih memandang Luhut ketimbang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sebab, Luhut lebih terlihat menonjol.
Tentu saja, opini semacam itu menurut Faisal harus dihindari, khususnya berkaitan dengan kasus pandemi COVID-19 ini.
"Rakyat itu 'wah lama-lama presidennya ah presidennya memble, lebih hebat Luhut' orang percaya gitu, 'sudah jangan dengar omongan presiden, dengar aja omongan Luhut, lebih mujarab' gitu. Itu yang harus dihindari untuk kasus pandemi ini," papar Faisal Basri.
Dia juga menilai Presiden harus memberi backup kepada menteri kesehatan yang baru, Budi Gunadi Sadikin agar tidak Luhut melulu yang bertindak.
"Pak Budi harus firm gitu dan di-backup oleh Pak Presiden. Kalau nggak, Luhut lagi Luhut lagi, 4L," tambahnya.
(toy/dna)