Pelaksanaan APBN tahun anggaran 2020 dalam hitungan jari akan selesai. Pemerintah melalui Kementerian Keuangan sudah mulai bekerja keras menghitung seluruh pemasukan dan pengeluaran negara yang terserap hingga tanggal 23 Desember tahun ini.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kemarin sudah melakukan peninjauan secara virtual ke kantor pelayanan pajak (KPP) dan kantor pelayanan perbendaharaan negara (KPPN) untuk memastikan penerimaan dan penyerapan belanja APBN. Peninjauan dilakukan secara virtual.
Sri Mulyani mengungkapkan setoran pajak sudah mencapai Rp 1.019,56 triliun atau 85,65% dari target Rp 1.198,82 triliun per tanggal 23 Desember 2020. Dengan begitu, maka setoran pajak masih masih kurang Rp 179,26 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampai 23 Desember, 85,65% dari penerimaan pajak sudah dikumpulkan atau tadi nilainya sebesar Rp 1.019,56 triliun sudah dikumpulkan per 23 Desember," kata Sri Mulyani usai melakukan visit virtual ke KPP dan KPPN Kementerian Keuangan, Rabu (23/12/2020).
Dengan capaian tersebut, Sri Mulyani menyebut ada sekitar 55 kantor pelayanan pajak (KPP) yang berhasil mengumpulkan setoran pajak lebih dari 100%.
Sementara dari tingkat kepatuhan, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengungkapkan telah mencapai 76,86%.
"Tingkat kepatuhan pelaporan SPT tahunan mencapai 76,86%. Ada 55 KPP yang sudah mencapai penerimaan di atas 100%," jelasnya.
Sementara realisasi belanja negara sudah mencapai Rp 2.468,01 triliun atau 90,1% dari total anggaran yang mencapai Rp 2.739,2 triliun. Serapan tersebut terhitung per tanggal 22 Desember 2020.
Dengan sudah terserap Rp 2.468,01 triliun, maka sisa anggaran belanja negara di APBN sebesar Rp 271,1 triliun hingga akhir tahun 2020. Sri Mulyani mengatakan, seluruh jajaran Kementerian Keuangan akan tetap fokus menyelesaikan APBN tahun anggaran 2020.
"Dalam minggu ini keseluruhan teman-teman di Kementerian Keuangan akan fokus menyelesaikan tahun anggaran 2020 dan menyiapkan pelaksanaan anggaran 2021 yang akan dimulai 1 Januari," jelasnya.
(hek/dna)