Berbagai solusi tengah digodok untuk menyelesaikan masalah kemacetan di kawasan Puncak, Bogor. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) bersama dengan pemda setempat mengaku telah menyiapkan beberapa solusi untuk permasalahan tersebut.
"Skenario penanganan kemacetan puncak memang tidak hanya dari sektor transportasi, kami dari Kemenhub akan coba cari solusi dari aspek transportasi yang dibagi jangka pendek menengah dan panjang," ujar Kepala BPTJ, Polana B Pramesti dalam sebuah Webinar, Selasa (29/12/2020).
Untuk jangka pendek, pihak BPTJ akan menerapkan sistem layanan buy the services (BTS) hingga layanan bus bersubsidi. Selain itu, sejumlah fasilitas pendukung, seperti halte, park & ride, dan jembatan penyeberangan orang, akan dibangun di kawasan tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangka pendeknya yang akan dilakukan segera adalah menyediakan subsidi buy the service, tentunya dengan adanya layanan bus ke wilayah puncak, maka butuh fasilitas pendukung, misal halte, park and ride, atau jembatan penyeberangan untuk orang berpindah dari arah satu ke arah yang lain, dan tentu meningkatkan kinerja lalu lintas," paparnya.
Baca juga: Bereskan Macet di Puncak Butuh Ganjil-Genap? |
Untuk jangka menengah, BPTJ akan melanjutkan layanan buy the services jika terbukti efektif. Fasilitas transit-oriented development (TOD) hingga jalur alternatif juga akan dibangun menunjang layanan tersebut.
"Kemudian yang penting juga sudah disampaikan oleh pemda kabupaten, kita perlu membangun suatu fasilitas dimana masyarakat nyaman untuk beralih moda, dengan membangun TOD yang tadi sudah disampaikan kabupaten di Cibanon dan kami sudah akan melakukan pembicaraan lebih detil dengan pihak pemilik untuk merealisasikan fasilitas ini," imbuhnya.
Untuk jangka panjang, BPTJ akan membangun transportasi umum berbasis rel. Dia menyebut perlu kajian lebih mendalam apakah kereta gantung atau autonomus rapid transit (ART) yang akan dibangun di kawasan Puncak.
"Jangka panjang tentunya lanjutan program BTS, park and ride, dan yang terakhir barang kali penting jadi program pemda, yaitu pembangunan transportasi umum berbasis rel, entah kereta gantung, ada juga tadi wacana Pak Menhub menggunakan ART, dan nanti akan kita kaji apa sih yang tepat transportasi berbasis rel yang digunakan di Kabupaten Bogor," timpalnya.