Kesepakatan perdagangan antara Inggris dengan Uni Eropa (UE) pasca kebijakan British Exit (Brexit) telah mendapatkan restu parlemen Inggris. Kesepakatan perdagangan itu pun akan diterapkan pada awal 2021.
Kesepakatan yang telah menjadi bagian sejarah dunia itu telah disetujui oleh House of Commons atau Anggota Parlemen Inggris. Selain itu, Partai Buruh yang merupakan oposisi juga mendukung kesepakatan itu meski ada sedikit kekhawatiran dalam pelaksanaannya.
Kesepakatan perdagangan setelah Inggris resmi keluar dari UE tertuang dalam dokumen setebal 1.246 halaman, yang rinciannya dipublikasikan di situs resmi pemerintah Inggris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum dipublikasikan, Inggris dan UE melakukan pemeriksaan pada menit-menit terakhir sebelum tenggat waktu.
Adapun isi kesepakatannya ialah pembebasan tarif dan kuota pada perdagangan barang di seluruh Selat Inggris. Tentunya, kesepakatan ini memberikan kelegaan bagi eksportir di kedua sisi yang akan menghadapi tarif dan biaya yang lebih tinggi jika kesepakatan tidak tercapai.
Kedua belah pihak telah terlibat dalam pembicaraan intens sejak Maret untuk menetapkan bagaimana perdagangan akan berjalan mulai Januari dan seterusnya.
Meski begitu, Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon masih tidak setuju dengan kesepakatan tersebut. Selain itu, para pelaku industri perikanan di Inggris bahkan menuduh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson tak melindungi industri dalam negeri itu, meski pemerintah berkali-kali menyatakan kesepakatan itu dilakukan untuk melindunginya.