'Perkawinan' Gojek-Tokopedia Bisa Hasilkan Rp 250 T

'Perkawinan' Gojek-Tokopedia Bisa Hasilkan Rp 250 T

Vadhia Lidyana - detikFinance
Selasa, 05 Jan 2021 10:22 WIB
Logo baru Gojek
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta -

Awal tahun 2021, dua perusahaan digital raksasa Indonesia, yaitu Gojek dan Tokopedia dikabarkan mau merger. Keduanya dikabarkan sedang menuju penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan nama perusahaan gabungan.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (5/1/2021), seorang sumber mengatakan Gojek dan Tokopedia telah menandatangani lembar persyaratan untuk melakukan merger. Pada penandatanganan itu, ada beberapa pihak yang terlibat dan telah membahas potensi bisnis dari merger tersebut.

Bahkan, kedua perusahaan dikabarkan akan mempercepat kesepakatan merger dalam beberapa bulan mendatang. Dengan penggabungan itu, valuasi perusahaan akan mencapai lebih dari US$ 18 miliar atau setara Rp 250 triliun (kurs Rp 13.918).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merger ini akan menyatukan layanan dari kedua perusahaan, mulai dari pemesanan ojek dan taksi online, pembayaran, pengiriman online, dan juga belanja online. Gojek dan Tokopedia yang dikabarkan mau merger ini disebut tak hanya melantai di bursa Indonesia dengan hasil penggabungan, tapi juga di Amerika Serikat (AS).

Potensi merger ini memang telah dibicarakan sejak tahun 2018. Kemudian, gagalnya kesepakatan merger antara Gojek dan Grab pada 2020 lalu semakin mendorong upaya untuk menyelesaikan merger antara Gojek dan Tokopedia ini.

ADVERTISEMENT

Sayangnya, hingga saat ini, pihak Gojek dan Tokopedia menolak untuk berkomentar. Namun, pada faktanya merger Gojek dan Tokopedia akan mendominasi bisnis digital di Indonesia.

Apalagi, kedua perusahaan itu memang sudah menunjukkan pertumbuhan pesat, dan menjadi perusahaan internet terbesar di Asia Tenggara. Tentunya, hal ini dilatarbelakangi oleh besarnya konsumsi masyarakat Indonesia terhadap aplikasi game online dan juga platform belanja online.

(ara/ara)

Hide Ads