Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan realisasi pembiayaan utang tembus dari yang ditargetkan pemerintah dalam APBN tahun anggaran 2020. Pemerintah sudah menarik utang baru sebesar Rp 1226,8 triliun atau 100,5% dari target Rp 1.220,5 triliun.
Jika dibandingkan dengan realisasi pembiayaan utang tahun 2019, terjadi peningkatan signifikan yaitu 180,4%. Pasalnya, realisasi pembiayaan utang di tahun sebelumnya sebesar Rp 351,9 triliun.
"Pembiayaan utang mencapai Rp 1.226,8 triliun. Ini mencapai 100,5% dari target Perpres 72 Tahun 2020," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers tentang realisasi pelaksanaan APBN tahun anggaran 2020 secara virtual, Rabu (6/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembiayaan utang ini terdiri dari surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 1.777,2 triliun dan pinjaman neto sebesar Rp 49,7 triliun.
Sementara pembiayaan investasi sebesar Rp 104,7 triliun selama tahun 2020. Realisasi tersebut terdisi untuk investasi kepada BUMN sebesar Rp 31,1 triliun, investasi kepada BLU sebesar Rp 31,3 triliun, dan investasi kepada lembaga/badan sebesar Rp 25,0 triliun.
Total pembiayaan utang juga dilakukan untuk pemberian pinjaman yang realisasinya sebesar Rp 1,5 triliun di tahun 2020. Kewajiban penjaminan sebesar Rp 2,6 triliun, dan pembiayaan lainnya sebesar Rp 70,9 triliun. Dengan demikian, realisasi pembiayaan anggaran mencapai Rp 1.190,9 triliun atau naik 196,2% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp 402,1 triliun.