Menhub Targetkan Dwelling Time Pelabuhan Patimban Kurang dari 2 Hari

Menhub Targetkan Dwelling Time Pelabuhan Patimban Kurang dari 2 Hari

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 07 Jan 2021 12:07 WIB
Pelabuhan Patimban ditargetkan siap layani kegiatan ekspor-impor mulai Desember 2020 mendatang. Pembangunan pelabuhan itu terus dikebut agar dapat penuhi target
Foto: ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI
Jakarta -

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menargetkan dwelling time alias waktu tunggu pengurusan peti kemas di Pelabuhan Patimban bisa dilakukan selama kurang dari 2 hari.

Hal itu menurut Budi Karya bisa terjadi karena pelabuhan ini dikerjasamakan dengan pihak swasta dalam skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha alias KPBU.

"Patimban yang dikerjasamakan dengan swasta, dengan skema KPBU diharapkan dapat memberikan layanan prima. Misalnya kita targetkan bisa me-manage dwelling time kurang dari 2 (hari)," ujar Budi Karya dalam public expose Pelabuhan Patimban, Kamis (7/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi Karya mengatakan dengan pengurangan biaya karena cepatnya pengoperasian barang di pelabuhan Patimban dapat membuat efisiensi biaya logistik nasional.

"Dengan pengurangan biaya trucking dan dwelling time ini, maka efisiensi biaya logistik nasional akan signifikan," kata Budi Karya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi, Konsorsium Patimban yang terdiri dari PT CTCorp Infrastruktur Indonesia, PT Indika Logistic & Support Services, PT U Connectivity Services, dan PT Terminal Petikemas Surabaya menjadi pihak yang akan bertugas sebagai operator Pelabuhan Patimban.

Nantinya konsorsium tersebut bertugas membantu Badan Usaha Pelaksana dan melaksanakan proyek dengan skema KPBU selama 40 tahun sejak tanggal operasi tahap 1. Total nilai biaya modal dalam mengelola Pelabuhan Patimban sekitar Rp 18,9 triliun dan total nilai biaya operasional sekitar Rp 64,3 triliun.

Kembali ke Budi Karya, salah satu kelebihan Pelabuhan Patimban adalah bisa membuat pengiriman mobil dari kawasan industri di sekitar Karawang menjadi lebih efektif.

Dia mengatakan fasilitas yang sudah di-launching sendiri adalah terminal kendaraan dengan kapasitas 218 ribu CBU. Kemudian, fasilitas terminal peti kemas akan segera bisa digunakan dalam waktu dekat.

"Pengiriman mobil pun akan efisien dari Karawang lewat Patimban. Dengan selesainya konstruksi terminal otomotif yang akan disusul terminal peti kemas, maka Desember mendatang kita memulai berbagi ke Tanjung Priok dengan prinsip efisiensi biaya dan waktu," ujar Budi Karya.


Hide Ads