Berbagai sektor usaha di dunia sedang berusaha bangkit kembali walau pandemi virus Corona (COVID-19) belum usai. Colliers International Indonesia (CII) memprediksi sektor industri adalah yang pertama akan bangkit duluan.
Senior Associate Director CII, Ferry Salanto mengatakan sektor industri akan pulih duluan karena melihat maraknya pembangunan kawasan industri saat ini. Terutama di sekitar kawasan Pelabuhan Patimban yang dinilai bisa sebagai potensi bangkitnya kawasan industri.
"Kawasan industri akan pulih terlebih dahulu karena berhubungan dengan distribusi barang-barang, produksi barang. Subang akan menjadi kawasan industri baru dengan beroperasinya Pelabuhan Patimban," kata Ferry dalam briefing media secara virtual, Rabu (6/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sektor yang menopang pertumbuhan adalah yang berhubungan dengan teknologi. Industri otomotif berbasis teknologi seperti kendaraan listrik juga dinilai akan berkembang.
"Yang konsisten adalah industri yang tidak terlalu terpengaruh pandemi seperti misalnya industri makanan, consumer goods, kimia, dan kesehatan," jelasnya.
Selama pandemi virus Corona, aktivitas di sektor industri sangat minim. Harga penawaran lahan industri secara umum terkoreksi 4,1%, meskipun masih ada pembukaan lahan baru selama 2020 dengan total 153 hektare (ha).
Selain itu, yang diprediksi akan bangkit paling cepat selanjutnya adalah sektor landed house atau rumah tapak. Berbeda dengan properti di sektor perkantoran yang dinilai akan lebih lama pulihnya.
"Walaupun kita nggak cover di sini tapi ada kecenderungan bahwa landed house akan jadi sektor yang hot, yang cukup bergairah karena ini berkenaan dengan kebutuhan pokok dari banyak orang. Kalau komersial seperti office, itu memang masih butuh waktu karena dia sifatnya berkenaan dengan korporasi jadi kita lihat bagaimana korporasi ini bisa stabil pada saat ekonominya membaik," jelasnya.
Sektor landed house dinilai akan cepat pulih karena saat ini semakin mudahnya fasilitas untuk pembelian rumah yang ditawarkan seperti Kredit Kepemilikan Rumah (KPR). Pulihnya sektor ini dinilai hanya tinggal menunggu kepastian dari pemulihan ekonomi ke depan.
"Ada beberapa yang menunda karena mereka masih was-was pekerjaan mereka masih secure atau nggak, apakah kantor mereka masih bertahan atau nggak. Kalau mereka yakin bahwa ekonomi membaik, kantor mereka sudah bisa bergerak, mereka akan yakin untuk pengajuan KPR," tandasnya.
(ara/ara)