BGS Putar Otak Cari Tambahan Kamar dan Perawat buat Pasien COVID-19

BGS Putar Otak Cari Tambahan Kamar dan Perawat buat Pasien COVID-19

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 11 Jan 2021 14:22 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin
Foto: Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan, kebutuhan tempat tidur akan meningkat. Hal ini sejalan dengan meningkatnya kasus aktif pasca libur Natal dan Tahun Baru.

Dia menjelaskan, secara sederhana kebutuhan tempat tidur ialah 30% dari kasus aktif. Dengan jumlah kasus yang bakal meningkat, kebutuhan tempat tidur untuk pasien COVID-19 akan mencapai 36 ribu tempat tidur.

"Jumlah tempat tidur yang dibutuhkan untuk merawat di rumah sakit hitung-hitungannya sederhana 30% dari kasus aktif. 30% dari kasus aktif membutuhkan perawatan di rumah sakit," kata Budi, Senin (11/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebagai informasi di bulan November kasus aktifnya 50 ribuan sekarang kasus aktifnya 120 ribuan. Jadi dengan hitung-hitungan mudah tadi di bulan November kita hanya butuh 15 ribu atau 30% dari 50 ribu tempat tidur, sekarang butuhnya 36 ribu, 30% 120 ribu. Jadi dalam satu bulan kita harus menambah jumlah tempat tidur untuk pasien COVID dari 15 ribu ke 36 ribu," paparnya.

Terkait kondisi tersebut, ia menyatakan telah mengimbau pemilik ataupun direktur utama rumah sakit untuk menambah alokasi tempat tidur untuk pasien COVID-19.

ADVERTISEMENT

"Saya minta ini cara yang paling cepat untuk menambah jumlah kamar mengantisipasi puluhan ribu pasien baru yang akan masuk. Saya minta tolong semua dirut rumah sakit, semua pemilik rumah sakit tolong konversikan bed-nya yang tadinya bukan untuk COVID menjadi COVID," ungkapnya.

Tak hanya tempat tidur, pihaknya tengah berupaya mencari tambahan dokter dan perawat. Budi mengatakan, pihaknya telah melakukan relaksasi aturan untuk menambah jumlah perawat. Langkah itu juga akan diterapkan untuk menambah jumlah dokter.

"Saya sudah merelaksasi beberapa aturan yang mengizinkan agar perawat-perawat yang belum memiliki surat tanda registrasi atau STR resmi boleh langsung masuk bekerja itu sekitar 10 ribu. Saya sekarang sedang mengkaji dengan tim IDI dan tim Kemenkes agar dokter-dokter bisa begitu ada sekitar 3 ribu sampai 4 ribu dokter yang bisa kita masukan," kata Budi.

(acd/eds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads