.webp)
Raksasa teknologi Apple menaikkan gaji CEO Tim Cook pada akhir 2020. Perusahaan menyebut kenaikan gaji bosnya itu sekitar 28% menjadi US$ 14.769.259 setara Rp 206,7 miliar (kurs Rp 14.000/US$).
Gaji yang dimaksud adalah pendapatan yang diterima Cook selama 2020 alias masa pandemi, termasuk di dalamnya bonus dan kompensasi juga. Jika dibagi 12 bulan maka setiap bulannya Cook terima sekitar Rp 17 miliar.
Dikutip dari Business Insider, Senin (11/1/2021) sedangkan gaji Cook pada 2019 lalu sebesar US$ 11.555.466. Menurut analisis Bloomberg, Cook kini menyandang status miliuner berkat gabungan pendapatannya itu dengan nilai saham Apple miliknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Naiknya gaji Tim Cook berkat perusahaan menuai rekor pendapatan meskipun dilanda pandemi COVID-19. Akibat pandemi, Apple terpaksa menutup sebagian tokonya di seluruh dunia, stok produksi juga terganggu, sampai tertundanya peluncuran iPhone 12.
Perusahaan yang bermarkas di Cupertino, AS, ini pun merinci apa saja yang didapat Cook dalam kompensasinya selama bertahun-tahun. Gaji pokok Cook sebesar US$ 3 juta, nilai itu disebut belum naik selama bertahun-tahun. Sedangkan insentif yang didapat sebesar US$ 10,7 juta.
Perusahaan merogoh kocek banyak untuk keperluan kompensasi lainnya, totalnya lebih dari US$ 1 juta. Di antaranya US$ 470 ribu untuk biaya keamanan dan US$ 430 ribu untuk biaya perjalanan udara.
Apple mengatakan Cook memperoleh 256 kali lebih banyak kompensasi dari karyawan rata-rata, yang memperoleh gaji US$ 57.783 pada tahun 2020.
Sementara pada 2019, kompensasi Cook adalah 200 kali lipat dari karyawan Apple pada umumnya, meskipun perusahaan mengatakan sebagian gaji pekerja tidak naik.
Secara total lima lima eksekutif teratas Apple termasuk Tim Cook, Direktur Keuangan Luca Maestri, Penasihat Umum Kate Adams, Direktur Ritel Deirdre O'Brien, dan Direktur Operasi Jeff Williams gaji mereka kini sebesar US$ 119,8 juta. Peningkatan rata-rata gaji mereka sekitar 13% dari 2019.
(ang/ang)
