Jokowi Geram Kedelai Hingga Gula Masih Impor Jutaan Ton

Jokowi Geram Kedelai Hingga Gula Masih Impor Jutaan Ton

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 12 Jan 2021 08:30 WIB
Presiden Jokowi
Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan persoalan komoditas yang masih impor. Apalagi, impor tersebut mencapai jutaan ton.

Jokowi menyebut komoditas itu dari kedelai, jagung, bawang putih, hingga gula.

"Kita tahu penduduk 270 juta lebih, oleh sebab itu pengelolaan yg berkaitan dengan pangan betul-betul harus kita seriusi. Pembangunan pertanian betul-betul kita seriusi secara detil, terutama saya ingin garis bawahi, terutama yang berkaitan komoditas pertanian yang impor," kata Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021, Senin kemarin (11/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kedelai hati-hati, jagung hati-hati, gula hati-hati ini yang masih juta-jutaan, jutaan ton, bawang putih, beras, meskipun sudah dua tahun, hampir dua tahun kita nggak impor beras, saya mau lihat betul lapangannya kondisinya seperti apa, apakah konsisten bisa kita lakukan tahun-tahun mendatang," sambungnya.

Jokowi kembali menyinggung komoditas-komoditas tersebut. Ia pun meminta jajarannya agar persoalan impor komoditas-komoditas tersebut segera diselesaikan.

ADVERTISEMENT

"Tetapi yang tadi saya sampaikan barang-barang ini harus diselesaikan. Urusan bawang putih, gula, jagung, kedelai dan komoditas yang lain, yang masih impor tolong ini menjadi catatan dan segera dicarikan desain yang baik agar kita bisa selesaikan," terangnya.

Jokowi Ungkap Sebab Petani Ogah Tanam Kedelai

Pada kesempatan itu, Jokowi juga menyoroti impor kedelai yang terjadi dari dulu. Jokowi mengatakan, kedelai sebenarnya tumbuh baik di Indonesia.

Namun, kata dia, petani enggan menanam komoditas tersebut. Menurut Jokowi, itu terjadi karena harga kedelai petani kalah dengan kedelai impor.

Maka itu, ia ingin produksi dalam skala besar sehingga mampu menekan harga.

"Problem dari dulu sampai sekarang, kenapa pertama, kedelai yang di Indonesia dia tumbuh baik. Kenapa kita, petani kita, tidak mau tanam, karena harganya kalah dengan yang kedelai impor, kalau petani suruh jual harga impor ini harga pokok produksi nggak nutup .Sehingga jumlah yang besar agar harganya bisa melawan yang harga impor," papar.

Kondisi tersebut juga terjadi pada bawang putih. Padahal, kata Jokowi, bawang putih bisa tumbuh.

"Bawang putih, kenapa kita dulu produksi banyak dan sekarang nggak mau tanam bawang putih, karena kalah harga bawah putih impor," ujarnya.

Menurut Jokowi, jika harga tak kompetitif maka akan sulit bersaing. Ia pun meminta jajarannya mencari lahan seluas mungkin untuk menggenjot produksi.

"Kalau harga nggak kompetitif ya akan sulit kita bersaing sehingga sekali lagi, ini harus dibangun dalam sebuah lahan yang sangat luas. Lahan kita masih, cari lahan yang cocok untuk kedelai jangan hanya 1, 2, 10 ha. 100 ribu ha, 300 ribu ha, 500 ribu ha, 1 juta ha cari," ujarnya.



Simak Video "Jokowi Beberkan Alasan Petani Malas Tanam Kedelai"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads