Starbucks mengalokasikan dana US$ 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun (kurs Rp 14.100) untuk kegiatan sosialnya. Dana tersebut ditujukan dalam proyek pengembangan komunitas dan UMKM di daerah yang kebanyakan dihuni oleh warga kulit hitam, pribumi, dan kulit berwarna di Amerika Serikat (AS).
Melansir CNBC, Selasa (12/1/2021), Community Resilience Fund merupakan bagian dari program perusahaan yang lebih luas untuk meningkatkan komitmennya terhadap kesetaraan ras dan sosial, terutama di komunitas tempat perusahaan mengoperasikan outletnya.
Pada bulan Juni tahun lalu, ketika pengunjuk rasa Black Lives Matter turun ke jalan untuk menentang rasisme dan kebrutalan polisi, Starbucks menjanjikan US$ 1 juta dalam bentuk hibah lingkungan dari yayasannya untuk melawan rasisme. Starbucks akhirnya memberikan US$ 500.000 tambahan dalam bentuk hibah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Starbucks berencana menginvestasikan $ 100 juta selama empat tahun ke depan di 12 kota AS dengan populasi warga kulit hitam, pribumi atau orang kulit berwarna yang cukup banyak. Kota-kota tersebut adalah Atlanta, Detroit, Houston, Los Angeles, Miami, Minneapolis, New Orleans, New York, Philadelphia, San Francisco Bay Area, Seattle dan Washington, DC Philadelphia yang merupakan tempat polisi pada tahun 2018 menangkap dua pria kulit hitam yang sedang menunggu pertemuan bisnis.
Uang itu akan masuk ke lembaga keuangan pengembangan masyarakat, yang menyediakan layanan keuangan bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Diharapkan pelaku usaha kecil dan proyek pembangunan lingkungan menjadi penerima manfaat dari program tersebut.
Tujuannya adalah untuk membantu menjembatani kesenjangan antara sektor publik dan swasta.
"Kami tahu komunitas ini. Ini adalah beberapa mitra bisnis kami, mereka bahkan mungkin pemasok kecil untuk Starbucks," kata Chief Operating Officer Starbucks Roz Brewer.
Pada 2019, Starbucks berjanji untuk menginvestasikan US$ 10 juta dalam CFDI yang berbasis di Chicago. Brewer mengatakan perusahaan bekerja sama dengan Walikota Chicago Lori Lightfoot untuk memastikan uang itu masuk ke hal yang paling penting.
Komitmen Starbucks untuk tujuan sosial, termasuk keadilan rasial dan perubahan iklim, telah membuat perusahaan ini populer di kalangan investor. Analisis dari RBC Capital Markets mengatakan Starbucks adalah saham restoran paling populer di S&P 500.
Saham Starbucks telah meningkat 16% pada tahun lalu pada penutupan pasar hari Senin dan membuat nilai pasar perusahaan menjadi US$ 123 miliar.