Starbucks Tunjuk Wanita Kulit Hitam Jadi Pimpinan Direksi

Starbucks Tunjuk Wanita Kulit Hitam Jadi Pimpinan Direksi

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 10 Des 2020 11:24 WIB
Logo Starbucks
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Starbucks menunjuk Mellody Hobson sebagai Ketua Dewan Direksi baru. Dia menjadi wanita kulit hitam pertama yang menduduki jabatan tersebut. Hobson mulai menjabat pada Maret 2021.

Hobson, yang merupakan co-CEO dari perusahaan manajemen aset Ariel Investments, juga telah menjadi direktur Starbucks sejak 2005 dan akan menggantikan Myron E. Ullman III, yang menjabat sebagai Ketua Dewan Direksi sejak 2018.

"Saya sangat senang dan terhormat untuk mengambil peran tersebut. Kini di Starbucks, selama hampir dua dekade, saya telah melihat perusahaan terus meningkatkan dan mengubah bisnisnya," ujar Hobson dikutip dari CNN, Kamis (10/12/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengumuman jabatan baru Hobson muncul ketika Starbucks menghadapi kritik karena kurangnya keragaman di dewan direksi Starbucks. Menurut dari ISS ESG hanya 16,8% dari dewan perusahaan besar yang memiliki direktur yang berbeda ras atau etnis, naik dari 13,6% pada 2015.

Hobson telah meminta Starbucks untuk meningkatkan keragaman di antara para pemimpinnya. Dia mengatakan dewan direksi perusahaan harus menjadi contoh untuk jabatan lain di perusahaan mengenai keragaman.

ADVERTISEMENT

"Perusahaan sekarang harus membereskan rumahnya. Dewan direksi harus meminta pertanggungjawaban para pemimpin organisasi ini seputar masalah keragaman ini," katanya.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Sebelumnya Hobson juga menjadi direktur JPMorgan Chase, menjadi ketua dewan direksi di DreamWorks Animation, dan direktur Estée Lauder.

Rencana dalam meningkatkan keragaman perusahaan telah disampaikan Starbucks pada Oktober lalu. Namun, upaya peningkatan keragaman telah ada sejak tahun lalu setelah peristiwa penangkapan dua pria kulit hitam yang sedang menunggu teman di Starbucks Philadelphia menyebabkan keributan.

CEO Starbucks Kevin Johnson meminta maaf atas insiden tersebut dan menutup ribuan lokasi di seluruh negeri untuk pelatihan. Pada 2019 juga perusahaan melakukan penilaian atas komitmennya terhadap hak-hak sipil, keragaman, dan inklusi.

Selain Starbucks, perusahaan lain juga mengupayakan kepentingan keragaman di perusahaan. Seperti Nasdaq, baru-baru ini melayangkan aturan baru yang mengharuskan setidaknya ada satu wanita dan satu anggota minoritas di pimpinan perusahaan.

Prmerintah California juga mengatakan mulai tahun depan perusahaan publik dengan kantor pusat di negara bagian akan secara hukum diharuskan memiliki setidaknya satu anggota dewan dari minoritas di akhir 2021 dan setidaknya dua atau tiga anggota minoritas pada akhir 2022.


Hide Ads