4 Fakta Vaksin COVID-19 yang Baru Mendarat di RI

4 Fakta Vaksin COVID-19 yang Baru Mendarat di RI

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 13 Jan 2021 05:42 WIB
Petugas menurunkan kontainer berisi vaksin COVID-19 saat tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (12/1/2021). Sebanyak 15 juta dosis vaksin COVID-19 buatan perusahaan farmasi Sinovac, China, tiba di tanah air untuk selanjutnya akan diproses oleh Bio Farma selaku BUMN produsen vaksin. ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Jakarta - Sejumlah vaksin COVID-19 yang akan digunakan masyarakat kembali mendarat di Tanah Air. Vaksin yang berasal dari perusahaan China Sinovac itu mendarat kemarin (12/1/2021). Berikut faktanya:

1. 15 Juta Dosis Vaksin

Vaksin Sinovac itu diangkut dengan pesawat Garuda Indonesia. Vaksin yang diangkut 15 juta dosis.

"Baru saja kami bersama dengan Bapak Menteri Agama dan Dirut Garuda meninjau proses unloading vaksin Sinovac yang baru saja tiba Tanah Air dengan jumlah sebanyak 15 juta dosis," kata Kepala BNPB Doni Monardo, Selasa (12/1/2020).

2. Mesti Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Sebagaimana pesan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Doni menuturkan, masyarakat mesti tetap menjalankan protokol kesehatan kendati sudah ada vaksin.

"Vaksin harus diimbangi dengan kepatuhan kepada protokol kesehatan," ujarnya.

3. Vaksin yang Dikirim Bahan Baku

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan 15 juta bahan baku vaksin Corona segera tiba. Vaksin tersebut akan diproses di Bio Farma. Nantinya, vaksin yang jadi sekitar 12 juta vaksin.

"15 juta bahan baku vaksin akan datang insyaallah besok (12/1), dari Sinovac ini akan bisa diproses Bio Farma dalam jangka waktu satu bulan. Sehingga, nanti di awal Februari kita sudah punya 12 juta vaksin jadi dari 15 juta bahan baku ini," kata Budi dalam teleconference, Senin kemarin (11/1/2021).

4. Dijamin Tak Mengandung Babi

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas berharap seluruh umat beragama mengikuti vaksinasi COVID-19 pada saat gilirannya tiba. Khusus umat Islam, ia menekankan vaksin COVID-19 telah memperoleh fatwa halal dan suci dari MUI.

"Terutama untuk umat Islam saya juga ingin menyampaikan bahwa sudah ada fatwa halal dan suci dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam hal ini sudah disampaikan Komisi Fatwa MUI," katanya.

Adapun hasilnya, vaksin ini tidak memanfaatkan babi atau bahan yang tercemar babi dan turunannya. "Pertama vaksin ini tidak memanfaatkan intifa babi atau bahan yang tercemar babi dan turunannya," katanya. (acd/zlf)


Hide Ads