Usai terjadi kerusuhan di Capitol Amerika Serikat (AS), sejumlah perusahaan AS mengakhiri kerja sama dengan Presiden AS Donald Trump. Namun, berbeda dengan pengusaha properti asal Dubai yang ingin menambah kerja sama bisnis dengan Trump.
Dikutip dari CNN, Kamis (14/1/2021) melalui perusahaan properti DAMAC asal Dubai, Hussain Sajwani ingin memperluas kerja sama dengan Trump Organization. Meskipun dia mengetahui Trump berperan pada kerusuhan di Capitol AS pekan lalu.
Sebelumnya DAMAC telah bekerja sama dengan Trump dalam membangun Trump World Golf Club, Dubai yang telah dibuka sejak 2017.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki hubungan yang hebat dengan Trump Organization dan yakinlah, kami sama sekali tidak berniat membatalkan perjanjian kami," kata Sajwani.
Sajwani mengatakan kerja sama ini dilakukan dalam memanfaatkan rencana perusahaan Trump yang tidak lagi dibatasi untuk melakukan kerja sama tambahan dengan mitra di luar AS. Dia mengungkap dengan itu DAMAC akan berusaha mencari ide bisnis lain untuk berkolaborasi dengan Trump.
"Saya akan melangkah lebih jauh, karena perusahaan Trump tidak lagi dibatasi untuk melakukan kesepakatan tambahan di luar negeri di masa depan, saya akan menyambut baik kesempatan untuk memperluas hubungan kami dengan merek dan mencari lebih banyak cara di mana kami dapat berkolaborasi," kata, Sajwani.
Keluarga Sajwani memang diketahui telah lama memiliki hubungan erat dengan keluarga Trump. Kedekatan mereka ditunjukan saat Donald John Trump Jr. dan Eric Trump terbang ke Dubai untuk menghadiri pernikahan putri Sajwani, Amira, pada 2018. Bahkan Sajwani sendiri telah dijuluki "Donald Dubai".
Pasca kerusuhan di Capitol AS, banyak perusahaan berusaha menjauhkan diri dari Trump. Deutsche Bank (DB) misalnya, telah mengesampingkan banyak bisnis dengan Trump, lalu Signature Bank telah mulai menutup akun pribadi Trump.
Selanjutnya, New York City berencana mengakhiri kontrak dengan Trump Organization untuk mengoperasikan Trump Golf Links di Ferry Point, Central Park Carousel, dan gelanggang seluncur es Wollman dan Lasker. Platform media sosial termasuk Twitter dan Facebook juga telah menangguhkan akun Trump untuk jangka waktu yang tidak terbatas.