Jakarta -
Kota New York sedang berusaha untuk mengakhiri hubungan bisnis dengan Trump Organization. Keputusan itu diambil sebagai respons atas serangan para pendukung Trump di U.S. Capitol pekan lalu. Tepatnya karena Presiden Donald Trump dianggap berperan menghasut para pendukungnya untuk melakukan aksi rusuh di gedung tersebut.
Pejabat di New York City langsung mengumumkan rencana untuk mengakhiri kontrak dengan Trump Organization yang mengoperasikan Trump Golf Links di Ferry Point, Central Park Carousel dan arena seluncur es Wollman Rink dan Lasker.
"Serangan terhadap US Capitol menewaskan seorang petugas polisi, menewaskan empat perusuh, membuat anggota parlemen terpapar COVID-19 dan mengancam pemindahan kekuasaan konstitusional," kata kota itu dalam sebuah pernyataan dikutip dari CNN, Kamis (14/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka adalah kekejian nasional. Kami sedang meninjau apakah ada dasar hukum sehubungan dengan keadaan baru ini untuk mengakhiri konsesi dengan Trump Organization," sambungnya.
Sejumlah bisnis swasta juga mengumumkan rencana serupa. Mereka enggan berbisnis dengan Trump Organization. Mereka termasuk dua bank ternama, Deutsche Bank dan Signature Bank, pemroses kartu kredit Stripe, tidak lagi memproses pembayaran kartu kredit untuk kampanye Trump, Shopify, berhenti mengoperasikan toko online untuk Trump Organization dan kampanye serta PGA dari Amerika, yang mengumumkan akan menarik turnamen golf besar dari salah satu lapangan Trump.
Salah satu perusahaan jasa real estate global yakni Cushman & Wakefield (CWK) juga menyatakan aksi serupa.
"Kami telah membuat keputusan untuk tidak lagi melakukan bisnis dengan The Trump Organization," menurut juru bicara perusahaan itu.
Selama bertahun-tahun, Cushman telah menangani beberapa properti perkantoran dan ritel untuk Trump Organization termasuk Trump Tower di New York City, Trump Plaza, Trump Building di 40 Wall Street dan Trump International Hotel and Tower di Chicago.
Walikota Kota New York de Blasio mengatakan kotanya itu bertekad untuk mengakhiri kontrak karena perilaku Trump pekan lalu.
"Menghasut pemberontakan terhadap pemerintah AS jelas merupakan kegiatan kriminal," kata de Blasio.
"Kota New York tidak lagi ada hubungannya dengan Trump Organization," tegasnya.
Trump Organization berjanji akan melawan keputusan kota New York tersebut.
"Contoh lain dari ketidakmampuan Walikota de Blasio dan secara terang-terangan mengabaikan fakta," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.
"Kota New York tidak memiliki hak hukum untuk mengakhiri kontrak kami dan jika mereka memilih untuk melanjutkan, mereka akan berhutang kepada The Trump Organization lebih dari US$ 30 juta. Ini tidak lebih dari diskriminasi politik dan kami berencana untuk melawannya dengan keras," sambung pernyataan itu.
Kontrak untuk empat properti perusahaan itu menghasilkan US$ 17,9 juta ke kantong Trump pada 2019. Adapun yang paling menguntungkan adalah kontrak untuk arena seluncur es, Wollman Rink, yang menghasilkan US$ 9,4 juta.
Kontrak tersebut memberi kota itu hak untuk mengakhiri perjanjian sesuka hati, dan menyatakan bahwa keputusan untuk mengakhiri adalah kebijaksanaan tunggal dan mutlak bagi kota tersebut. Jadi de Blasio tampaknya memiliki pengaruh hukum yang cukup untuk menghentikan kontrak tersebut. Akan tetapi kontrak itu juga menetapkan bahwa alasan penghentian tidak boleh sewenang-wenang atau berubah-ubah.
Wollman Rink adalah kontrak Trump Organization yang paling lama berjalan dengan kota itu dan pernah berfungsi sebagai landasan reputasi Trump sebagai pengusaha yang dapat menyelesaikan berbagai hal.
Setelah beberapa upaya gagal dilakukan oleh kota itu untuk membangun dan membuka kembali arena selancar itu di tahun 1980-an, Trump justru mampu mendapatkan kontrak untuk merenovasi dan menjalankan fasilitas tersebut pada tahun 1986. Situs perusahaan itu mengatakan renovasi selesai dengan hanya US$ 2 juta dalam empat bulan. Nilai itu jauh di bawah target anggaran dan lebih cepat dari jadwal.