Perayaan Tahun Baru Imlek 2572 akan berbeda dari tahun sebelum-sebelumnya. Tahun ini, perayaan Imlek diimbau untuk dilakukan di rumah saja, seperti apa yang sudah diumumkan oleh Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI).
INTI juga mengimbau masyarakat yang merayakan Imlek untuk tidak bepergian ke rumah keluarga atau kerabat, namun bisa bersilaturahmi secara online. Imbauan itu diberikan untuk memutus mata rantai penyebaran virus Corona (COVID-19) saat Imlek.
Di luar itu, acara yang biasa digelar pada saat Perayaan Imlek dan berpotensi menimbulkan kerumunan juga akan ditiadakan. Misalnya seperti pertunjukan barongsai yang biasa digelar di mal-mal. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonsus Widjaja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pusat perbelanjaan akan menghindari ataupun meniadakan kegiatan dan acara yang berpotensi menimbulkan kerumunan," tegas Alphonzus ketika dihubungi detikcom, Jumat (15/1/2021).
Tahun Baru Imlek akan jatuh pada tanggal 12 Februari 2021. Pada umumnya, masyarakat yang merayakan Imlek melakukan aktivitas berkunjung ke rumah keluarga atau kerabat di hari perayaan itu. Namun, biasanya pada hari perayaan Imlek tetap ada peningkatan pengunjung mal.
"Biasanya pada saat normal (sebelum pandemi COVID-19) ada peningkatan kunjungan 30-40%," tutur Alphonz.
Oleh sebab itu, dengan adanya imbauan ini, menurutnya tingkat kunjungan ke mal pada hari perayaan Imlek akan sama saja seperti tingkat pengunjung di akhir pekan.
"Diperkirakan tingkat kunjungan ke pusat perbelanjaan pada saat menjelang dan pada saat Imlek tidak akan terjadi peningkatan yang signifikan, sama halnya seperti yang terjadi pada saat Natal dan Tahun Baru yang lalu. Tingkat kunjungan kurang lebih akan sama seperti pada saat akhir pekan biasanya," jelas Alphonz.
Dihubungi secara terpisah, Ketua Umum Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) Budiharjo Iduansjah mengatakan, Imlek biasanya dirayakan dengan berkunjung ke rumah keluarga. Sehingga, tak berpengaruh signifikan pada pengunjung atau penjualan peritel di mal.
"Memang tidak ke mal sih biasanya kalau Imlek. Mereka makan di rumah, setelahnya baru silaturahmi ke saudara," tutur Budiharjo.
Meski begitu, menurutnya penjualan produk fesyen dan makanan akan tetap naik sebelum perayaan Imlek, atau tepatnya di hari-hari menjelangnya.
"Menurut saya pasti ada kenaikan dibandingkan bulan Januari. Jadi di akhir bulan ini seharusnya sudah mulai beli nih orang-orang untuk dipakai di Hari Raya Imlek-nya," pungkas Budiharjo.
(zlf/zlf)