Utang Luar Negeri RI Dekati Rp 6.000 Triliun

Utang Luar Negeri RI Dekati Rp 6.000 Triliun

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Sabtu, 16 Jan 2021 06:30 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Foto: Rachman Haryanto

Untuk ULN swasta tercatat 5,2% lebih lambat dibandingkan periode bulan sebellumnya 6,4%. Perkembangan ini disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan (PBLK) dari 8,3% (yoy) pada Oktober 2020 menjadi sebesar 7,2% (yoy).

Selain itu, ULN lembaga keuangan (LK) mencatat kontraksi 1,4% (yoy). Berdasarkan sektornya, ULN terbesar dengan pangsa mencapai 77% dari total ULN swasta bersumber dari sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas, uap/air panas dan udara dingin (LGA), sektor industri pengolahan, dan sektor pertambangan dan penggalian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

rwin menyebutkan rasio ULN Indoensia terhadap PDB pada akhir November 2020 sebesar 39,1%. Relatif stabil dibandingkan dengan rasio pada bulan sebelumnya 38,8%. Struktur ULN Indonesia 89,3% merupakan utang jangka panjang.

"BI dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam memantau perkembangan ULN, didukung dengan penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaanya. Peran ULN juga terus dioptimalkan dalam menopang pembiayaan pembangunan dan mendorong pemulihan ekonomi nasional dengan meminimalisasi risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian nasional," jelasnya.

ADVERTISEMENT


(kil/fdl)

Hide Ads