Penyedia layanan komunikasi video terkemuka Zoom mengumumkan penutupan penawaran umum kedua. Zoom berhasil meraup US$ 2 miliar, lebih tinggi dibanding target sebelumnya US$ 1,5 miliar.
Dikutip dari asiaone.com disebutkan jika Zoom sebelumnya membuka penawaran umum saham untuk kelas A sebanyak 5.882.353 lembar, kemudian harga yang dipatok mencapai US$ 340 per lembar saham.
Pendapatan kotor dari penawaran tersebut adalah US$ 2 miliar, sebelum dikurangi diskon dan komisi penjaminan emisi serta biaya penawaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya disebutkan penawaran saham kedua ini diharapkan bisa menjadi bekal Zoom untuk biaya operasional, belanja modal dan digunakan untuk akuisisi sebagai salah satu strategi bisnis.
Dengan adanya penawaran ini valuasi saham Zoom ditargetkan bisa mencapai 10 kali lipat dari harga penawaran perdana. Mengutip CNBC dua tahun lalu tepatnya 2019 saham Zoom ditawarkan ke bursa saham dengan harga US$ 36 per lembar.
Memang Zoom disebut-sebut sedang memanfaatkan momentum harga sahamnya yang sedang melonjak. Per Oktober saja kas Zoom mencapai US$ 730,5 juta melesat dari US$ 283,1 juta pada awal tahun ini.
Pendapatan Zoom pada kuartal II tercatat naik 350% dan pertumbuhan kuartal keempat diramal berada di kisaran 330%. Namun pertengahan tahun ini Zoom diramal akan menghadapi tantangan karena para karyawan mulai kembali bekerja di kantor.