RI Ekspor Biji Mete ke Vietnam Rp 939 Juta

RI Ekspor Biji Mete ke Vietnam Rp 939 Juta

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 16 Jan 2021 13:15 WIB
RI Ekspor Biji Mete ke Vietnam Rp 939 Juta
Foto: Dok. Kemenkop UKM
Jakarta -

Koperasi Konami Bina Sejahtera berkolaborasi dengan pelaku UMKM, kelompok tani, dan BUMDes baru saja melepas ekspor 48 ton biji mete asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Vietnam.

Biji mete atau anacardium occidentale yang diekspor itu bernilai sekitar Rp 939 juta. Ekspor biji mete itu diberangkatkan melalui Pelabuhan New Port Kendari.

"Ini adalah pelepasan ekspor produk biji mete yang diproduksi para pelaku UMKM di Buton Utara dan Koperasi Konami Bina Sejahtera yang menghimpun dan mengekspornya ke Vietnam," ucap Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan, saat menyaksikan penyerahan sertifikat karantina atau Phytosanitary Certificate (PC) di Kendari dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (16/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Rully, ekspor ini memberikan indikasi bahwa ekonomi kerakyatan bisa berjalan dengan baik. Hal itu bisa dilakukan asalkan ada komitmen dari semua pihak, termasuk Pemda.

"Ini merupakan kolaborasi antara UMKM dan koperasi untuk bisa memasuki pasar dunia," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menurut Kepala Karantina Pertanian Kendari N Prayatno Ginting, Sultra terutama Kabupaten Buton Utara, cukup rutin mengekspor biji mete terutama ke negara India dan Vietnam dalam dua tahun terakhir. Di tahun 2020, volume ekspor biji mete mencapai 103,7 ton dengan nilai perdagangan mencapai Rp 15,5 miliar.

"Angka ekspor biji mete Sultra sebesar 0,6% dari total perdagangan domestik biji mete Sultra," kata Prayatno.

Selain ke luar negeri, biji mete Sultra juga dikirim ke beberapa daerah di Indonesia seperti Makassar dan Surabaya.

Volume biji mete yang dilalulintaskan ke Makassar maupun ke Surabaya di tahun 2020 mencapai 15,6 ribu ton dengan total nilai Rp 80,13 miliar.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Selain Kabupaten Buton Utara, terdapat kabupaten lainnya di Sultra yang memiliki potensi ekspor biji mete.

"Penghasil mete di Sultra hampir seluruh kabupaten, khususnya jazirah Muna dan Buton, harapannya juga bisa diekspor. Dengan gerakan tiga kali ekspor pertanian yang digagas Menteri Pertanian kami siap untuk memfasilitasi petani biji mete untuk menangkap pasar ekspor yang lebih besar lagi," timpalnya.

Gubernur Sultra Ali Mazi yang hadir dan turut menyaksikan pelepasan perdana biji mete di awal tahun 2021 ini memberikan dukungan dan mendorong penuh terhadap upaya peningkatan ekspor.

Menurut Ali, selain biji mete banyak hasil pertanian lainnya yang jadi komoditas ekspor unggulan antara lain kopra, kakao, beras, cengkeh, jagung, lada, kemiri dan sarang burung walet.

Kepala Pusat Kepatuhan, Kerjasama dan Informasi Perkarantinaan, Junaidi yang hadir mewakili Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan) menyebutkan bawa peluang dan potensi ekspor komoditas asal subsektor perkebunan ini sangat besar.

Dari data pada sistem perkarantinaan, IQFAST Barantan secara nasional tercatat adanya peningkatan dari tahun ke tahun. Di tahun 2020 tercatat 288,3 ribu ton atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun 2019 yang hanya 141,7 ribu ton saja.

"Biji mete asal Indonesia pun telah menjadi langganan di enam negara tujuan, yakni Vietnam, India, Srilanka, Kamboja, Jerman, Republik Czech," tambah Junaidi.


Hide Ads