Koperasi Konami Bina Sejahtera berkolaborasi dengan pelaku UMKM, kelompok tani, dan BUMDes baru saja melepas ekspor 48 ton biji mete asal Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Vietnam.
Biji mete atau anacardium occidentale yang diekspor itu bernilai sekitar Rp 939 juta. Ekspor biji mete itu diberangkatkan melalui Pelabuhan New Port Kendari.
"Ini adalah pelepasan ekspor produk biji mete yang diproduksi para pelaku UMKM di Buton Utara dan Koperasi Konami Bina Sejahtera yang menghimpun dan mengekspornya ke Vietnam," ucap Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Rully Indrawan, saat menyaksikan penyerahan sertifikat karantina atau Phytosanitary Certificate (PC) di Kendari dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (16/1/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rully, ekspor ini memberikan indikasi bahwa ekonomi kerakyatan bisa berjalan dengan baik. Hal itu bisa dilakukan asalkan ada komitmen dari semua pihak, termasuk Pemda.
"Ini merupakan kolaborasi antara UMKM dan koperasi untuk bisa memasuki pasar dunia," imbuhnya.
Menurut Kepala Karantina Pertanian Kendari N Prayatno Ginting, Sultra terutama Kabupaten Buton Utara, cukup rutin mengekspor biji mete terutama ke negara India dan Vietnam dalam dua tahun terakhir. Di tahun 2020, volume ekspor biji mete mencapai 103,7 ton dengan nilai perdagangan mencapai Rp 15,5 miliar.
"Angka ekspor biji mete Sultra sebesar 0,6% dari total perdagangan domestik biji mete Sultra," kata Prayatno.
Selain ke luar negeri, biji mete Sultra juga dikirim ke beberapa daerah di Indonesia seperti Makassar dan Surabaya.
Volume biji mete yang dilalulintaskan ke Makassar maupun ke Surabaya di tahun 2020 mencapai 15,6 ribu ton dengan total nilai Rp 80,13 miliar.
Berlanjut ke halaman berikutnya.