Monumen Nasional (Monas) merupakan simbol kebesaran bangsa Indonesia. Monas juga menjadi landmark kebanggaan kota Jakarta.
Sudah tahu sejarah dibangunnya Monas? Begini cerita lengkapnya:
Kasubbag TU UPK Monas Endrati Fariani mengungkapkan Monas mulai dibangun pada 17 Agustus 1961. Pemasangan tiang pancang pertama dilakukan oleh Presiden RI Pertama yakni Soekarno.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tujuan didirikan tugu ini adalah untuk memperingati dan mengabadikan nilai-nilai perjuangan bangsa Indonesia. "Monas ini untuk mencerminkan jiwa perjuangan dan semangat. Ada bentuk Tugu yang menjulang ke langit dengan lidah api yang tak kunjung padam," kata dia saat dihubungi detikcom akhir pekan ini.
Selain itu Monas diharapkan bisa memberikan inspirasi dan mendidik generasi tentang arti perjuangan, kepribadian, kebudayaan dan martabat bangsa Indonesia.
Rati mengungkapkan pada bagian Monas terdapat lambang lidah api yang menyala dan tak kunjung padam. "Lidah Api ini melambangkan tekad dan semangat bangsa yang tak pernah surut saat berjuang," ujar dia.
Dalam proses pembangunan Monas ini ada dua arsitek yang merancang. Antara lain Soedarsono dan Ir. F Silaban.
Arti dari Tugu yang menjulang tinggi merupakan falsafah Lingga Yoni yang berbentuk "alu" sehingga lingga dan an "lumpang" sebagai yoni. Alu dan lumpang merupakan lambang kesuburan.
Baca juga: Ada Relief Kuno di Sarinah, Siapa yang Buat? |
Menurut Rati pada Tugu Monas ada angka angka keramat yang disematkan dan diabadikan. Seperti 17-8-45.
Angka 17 dilambangkan dengan ketinggian cawan dari atas tanah yaitu 17 meter. Kemudian 8 yang merupakan bulan Agustus dilambangkan luas ruangan museum 80x80 meter.