4 Cara Joe Biden Pulihkan Ekonomi AS dari Pandemi, Apa Saja?

4 Cara Joe Biden Pulihkan Ekonomi AS dari Pandemi, Apa Saja?

Aulia Damayanti - detikFinance
Kamis, 21 Jan 2021 16:17 WIB
President Joe Biden, center, smiles after speaking at the 59th Presidential Inauguration at the U.S. Capitol in Washington, Wednesday, Jan. 20, 2021. (Kevin Dietsch/Pool Photo via AP)
Foto: AP/Kevin Dietsch
Jakarta -

Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden resmi dilantik. Hari ini menjadi hari pertamanya menjabat. Sejak kampanye ada sejumlah upaya yang dijanjikan Biden untuk memulihkan ekonomi AS di tengah pandemi COVID-19.

Dikutip dari CNN, Kamis (21/1/2021) berikut ini ada 4 cara Joe Biden yang telah dia janjikan untuk menumbuhkan kembali ekonomi AS.

1. Penanganan COVID-19

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang dijelaskan di situs kampanye Biden, dalam memulihkan ekonomi AS hal yang paling utama dilakukan saat ini yakni mengendalikan krisis COVID-19. Biden menyerukan untuk memperluas jumlah tes COVID-19 dengan sistem drive thru di seluruh wilayah.

Dia juga akan menggelontorkan dana untuk membuat fasilitasi tes Corona di rumah dan mempekerjakan 100 orang AS untuk melakukan pelacakan kontak terinfeksi Corona. Biden juga berencana mengeluarkan dana senilai US$ 25 miliar untuk membuat dan distribusi vaksin bagi orang AS yang tidak mampu.

ADVERTISEMENT

2. Tarif Pajak dan Tunjangan Anak

Joe Biden mengatakan tidak akan menaikkan pajak orang-orang yang berpenghasilan kurang dari US$ 400 ribu setahun. Tetapi tarif pajak orang kaya AS akan naik sebesar 39,6%. Tidak hanya itu, tarif pajak perusahaan juga naik jadi 28% dari 21%.

Biden juga mewajibkan perusahaan AS untuk membayar pajak minimum 21% atas pendapatan asing, menerapkan hukuman pajak pada perusahaan yang memindahkan tenaga kerja ke luar negeri dan masih menjual produk kembali ke AS, dan mewajibkan pajak 15% atas pendapatan buku untuk perusahaan.

Sebuah studi dari Wharton School of the University of Pennsylvania memproyeksikan rencana pajak Biden akan meningkatkan pendapatan sebesar US$ 2,3 hingga US$ 2,6 triliun selama 10 tahun ke depan dengan sedikit dampak pada PDB.

Anak-anak juga akan mendapat bantuan. Joe Biden akan memberikan US$ 3.000 untuk setiap anak antara usia 6 hingga 17 tahun, dan US$ 3.600 per anak di bawah usia 6 tahun. Bantuan dalam bentuk kredit pajak untuk membantu membayar perawatan anak juga akan diperluas. Rencananya dana itu akan dikeluarkan sebanyak US$ 8.000 setiap tahun.

3. Lapangan Kerja

Dalam pasar tenaga kerja, Biden berencana membuka setidaknya 5 juta lapangan pekerjaan manufaktur. Untuk itu Biden ingin menginvestasikan US$ 400 miliar untuk proses pengadaan dan berharap akan mendorong produk dan jasa layanan AS.

Ia juga ingin menanam modal US$ 300 miliar untuk meningkatkan penelitian dan pengembangan di bidang teknologi termasuk kecerdasan buatan dan 5G. Upah minimum federal, yang saat ini US$ 7,25, juga akan dinaikkan menjadi setidaknya US$ 15 per jam.

Di bidang infrastruktur, Biden akan mengusulkan untuk mengeluarkan dana US$ 1,3 triliun selama 10 tahun yang bertujuan memfasilitasi pekerja kelas menengah agar lebih kompetitif dalam skala global, mendorong AS mengadopsi lebih banyak proses energi bersih dan menumbuhkan ekonomi.

4. Pinjaman Siswa

Untuk sektor pendidikan, Biden ingin menginvestasikan US$ 70 miliar untuk perguruan tinggi, universitas kulit hitam dan sekolah Tribal. Melalui dana itu Biden akan membuka sejumlah beasiswa dan fasilitas baru.

Biden juga menyerukan agar utang pinjaman siswa sementara ditangguhkan selama pandemi. Selain itu, Biden berencana akan menggratiskan biaya kuliah untuk siswa yang pendapatan keluarga di bawah US$ 125 ribu.


Hide Ads