Pemerintah Jamin Stok Daging Sapi di Pasar Tersedia Lagi Besok

Pemerintah Jamin Stok Daging Sapi di Pasar Tersedia Lagi Besok

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 21 Jan 2021 19:15 WIB
Pedagang daging sapi mogok jualan selama 3 hari akibat tingginya harga daging sapi. Hari ini merupakan hari kedua mereka mogok berjualan.
Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -

Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Suhanto memastikan mulai besok daging sapi dan kerbau bakal tersedia lagi di pasar. Suhanto menyebut Kemendag berhasil menjalin kerja sama dengan para pedagang dan pemasok serta meyakinkan keduanya agar mau kembali menjual daging sapi dan kerbau di pasar.

"Kami bekerja sama dengan APDI (Asosiasi Pedagang Daging Indonesia) dan PT Suri Nusantara Jaya (pemasok), mereka sudah ketemu, mereka sudah komit, mulai besok sudah mulai mengisi daging-daging sapi dan kerbau ke pasaran untuk itu bagi masyarakat tidak usah khawatir bahwa dalam waktu dekat ini, besok, daging sapi sudah ada lagi di pasaran dan para pedagang pun sudah komitmen untuk melakukan penjualan lagi," ujar Suhanto usai melakukan kunjungan ke Gudang Daging di Bekasi, Kamis (21/1/2021).

Ia pun menjamin stok daging sapi dan kerbau cukup dan aman sampai beberapa bulan ke depan. Sebab, ada pemasok yang punya stok daging yang cukup hingga 17.000 ton. Jumlah itu disebut cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sampai 3 bulan ke depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kebetulan ada pemasok daging kerbau dan sapi yang cukup masih banyak stoknya,dari PT Suri Nusantara beliau memiliki stok sebanyak 17 ribu ton jadi kalau untuk kebutuhan di DKI saja, itu 1 bulan hanya 5.500 artinya kalau dari sisi itu, ini bisa cukup untuk memenuhi sekitar 3 bulan," sambungnya.

Suhanto menegaskan stok itu juga cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional.

ADVERTISEMENT

"Saat ini stok daging sapi tersedia cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Kemendag terus berupaya menjaga stok agar masyarakat tetap memiliki akses ke daging sapi," tegasnya.

Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui penyebab harga daging melonjak.

Untuk diketahui, beberapa hari lalu para pedagang daging menggelar mogok jualan di pasar se-Jabetabek. Pedagang mogok karena ada kenaikan harga karkas di tingkat Rumah Pemotongan Hewan (RPH). Hal ini berdampak pada kenaikan harga daging sapi di tingkat pedagang.

Menurut APDI harga karkas di tingkat RPH mengalami penyesuaian sekitar 11,6-12,6% pada Januari 2021.

Lalu, Suhanto menjelaskan penyebab terjadi kenaikan harga karkas di RPH. Penyebabnya dipicu oleh kenaikan harga sapi bakalan asal Australia selama satu semester terakhir, yang pada Juni 2020 masih berada di kisaran US$ 2,8/kg berat hidup dan kini pada Januari 2021 menjadi US$ 3,78/kg berat hidup.

Faktor utama penyebab kenaikan harga sapi bakalan di Australia diakibatkan adanya program repopulasi, pemenuhan permintaan konsumsi dalam negeri, dan peningkatan permintaan dari negara lain terutama di tiga bulan terakhir di negara tersebut.

Demi menyelesaikan masalah itu, Kemendag, sambung Suhanto juga telah bertemu dengan para importir sapi bakalan dan mengimbau para importir untuk membantu menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga sapi bakalan sampai di RPH dengan harga yang dapat menjamin agar pedagang daging sapi di pasar rakyat tetap dapat berjualan dengan keuntungan yang wajar.

"Dalam kondisi saat ini, Kementerian Perdagangan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pertanian dan berbagai pihak lainnya agar harga daging sapi di tingkat eceran masih dapat dijangkau oleh masyarakat dengan ketersediaan yang cukup. Selain itu, Pemerintah akan mempersiapkan strategi baru sebagai alternatif guna memenuhi permintaan daging sapi," timpalnya.


Hide Ads