Beras Murah Vietnam Rembes, Pengusaha: Menjatuhkan Petani

Beras Murah Vietnam Rembes, Pengusaha: Menjatuhkan Petani

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Minggu, 24 Jan 2021 20:27 WIB
Impor Beras
Foto: Tim Infografis, Andhika Akbarayansyah
Jakarta -

Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi) menyatakan, beras impor murah Vietnam yang rembes di pasaran akan memberi dampak ke pengusaha hingga petani. Masalah beras impor ini sendiri tengah jadi sorotan, lantaran adanya temuan di mana jenis jasmine rice yang masuk kategori beras khusus rembes.

Sementara, pengusaha mengatakan, setelah kemasan jasmine rice itu dibuka isinya adalah beras premium.

Ketua Umum Perpadi Sutarto Alimoeso mengatakan, masuknya beras ini akan menyebabkan kerugian bagi pengusaha. Lantaran, beras itu dijual seharga Rp 9.000 per kg. Sementara, harga pasaran beras premium adalah sekitar Rp 9.200 hingga Rp 9.700 per kg. Apalagi, kondisi perberasan saat ini dalam kondisi surplus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dampak saat surplus seperti sekarang pasti akan mempengaruhi teman-teman di pelaku bisnis akan tersaingi karena harga mereka, artinya harga dalam negeri beras premium sudah di tingkat grosir pasti sudah di atas Rp 9.000 mungkin Rp 9.200-Rp 9.700. Ini kan Rp 9.000 tentu kan tersaingi. Tersaingi dalam arti tertekan, tertekan kan tidak laku, tidak laku kan menyebabkan kerugian bagi teman-teman," paparnya kepada detikcom, Minggu (24/1/2021).

Dia menambahkan, kondisi saat ini juga menjelang panen. Dia bilang, jika kondisi itu terus berlanjut maka akan berdampak pada harga beras di petani.

ADVERTISEMENT

"Yang kedua tentunya dengan turun itu pasti nanti dampaknya lagi, apalagi masuknya terus menerus, ini kan menjelang panen, bulan depan panen tentunya akan menekan harga di tingkat petani, dampaknya sampai ke tingkat petani," ujarnya.

Dia pun mengingatkan agar jangan sampai masalah bawang merah terulang di beras. Dia bilang, jika ada impor jelang panen maka akan menjatuhkan petani.

"Kalau dilihat dua aspek, yang pertama harga dan yang kedua waktu, waktu itu menjelang panen raya. Itu kan kalau model begitu jangan sampai terjadi di bawang merah. Di bawang merah itu sering pas panen raya, kemudian masuk bawang merah impor, itu langsung jatuh kan harga bawang merah. Jadi itu ada pihak-pihak yang kurang baiklah, kalau seperti itu kan artinya menjatuhkan petani," ujarnya.




(acd/dna)

Hide Ads